Ratahan (ANTARA News) - Kawasan taman laut Tumbak ditutup untuk sementara, akibat cuaca buruk yang melanda perairan Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Memang kondisi ombaknya sangat tidak memungkinkan perahu-perahu kecil melakukan perjalanan. Makanya sementara akan ditutup mungkin dua bulan kedepan sampai kondisi perairannya tak berombak lagi," terang Mario Lontaan pelaku di Desa Minanga, Senin.
Dia menambahkan, akibat cuaca buruk yang terjadi di perairan tersebut beberapa waktu lalu sejumlah pengunjung sempat mengalami kecelakaan dan terdampar di salah satu pulau yang berada di kawasan taman laut tersebut.
"Apalagi sebelumnya sempat ada perahu yang terbalik dan terdampat di Pulau Bentenan, untung saja tak sampai ada korban jiwa," ungkapnya.
Dia mengakui adanya penutupan kawasan taman laut Tumbak ini cukup mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
"Pada hal saat ini sedang musim liburan, tapi mengingat masalah keselamatan dari para pengunjung sendiri, maka lebih baik ditutup untuk sementara waktu," tuturnya.
Sebelumnya kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara Joppie Mokodaser memintakan masyarakat di pesisir pantai agar tak melakukan aktivitas di laut.
"Kami minta masyarakat khususnya nelayan agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrim yang melanda perairan di Minahasa Tenggara. Kalau perlu jangan memaksakan diri untuk melaut," ujarnya.
Kawasan taman laut Tumbak sendiri memiliki beberapa objek wisata yang sering di kunjungi wisatawan, seperi Pulau Punteng, Pulau Baling Baling, dan Pantai Pasir Panjang.
Untuk mencapai objek wisata tersebut, para wisatawan harus menggunakan perahu-perahu milik para nelayan di pesisir pantai Desa Tumbak dan Desa Minanga.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015