Makanya, bus Transjakarta yang sudah lama itu sebaiknya dibuang saja

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar armada-armada bus Transjakarta yang sudah berusia lama atau tua segera diganti dengan unit yang lebih baru.

Hal tersebut disampaikannya secara langsung terkait peristiwa satu unit armada bus Transjakarta menabrak beberapa kendaraan bermotor yang terjadi pagi hari ini.

"Makanya, bus Transjakarta yang sudah lama itu sebaiknya dibuang saja. Lalu cepat-cepat diganti dengan yang baru, yang kualitasnya lebih baik, sehingga tidak ada lagi kejadian seperti itu," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Oleh karena itu, menurut dia, ke depannya urusan perbaikan atau servis bus Transjakarta akan diserahkan kepada Agen Pemegang Merek (APM), jadi bukan lagi menjadi tanggung jawab pihak operator.

"Karena yang saya perhatikan selama ini, kalau perbaikan itu diserahkan kepada pihak operator, bus-bus itu cenderung tidak dirawat dengan baik. Sehingga, ada saja masalahnya, seperti rem blong, kebakaran dan lain-lain," ujar Basuki.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan Pemerintah Provinsi DKI akan memperbarui kontrak dengan operator bus Transjakarta dan APM bus terkait penyerahan perawatan dan servis kepada APM.

"Jadi, setelah bus Transjakarta menempuh 5.000 hingga 10.000 kilometer, bus itu akan diservis dan nomor seri ban juga dicatat. Kerja sama dengan APM itu benar-benar akan kita laksanakan mulai tahun ini," tutur Basuki.

Sebuah bus Transjakarta bernomor polisi B 7500 IX menabrak sejumlah sepeda motor dan mobil pagi tadi. Peristiwa itu terjadi di depan SPBU 34-12702 Jalan Mampang Prapatan arah Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan.

Akibat kecelakaan tersebut, delapan korban langsung dibawa ke RS MMC, Jalan HR Rasuna Said untuk mendapat pertolongan medis. Untuk kepentingan penyelidikan, sopir bus Transjakarta dan kendaraan yang terlibat kecelakaan langsung dibawa ke Ditlantas Polda Metro Jaya.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015