"Kita diingatkan pagi ini pada kematian tiba-tiba yang datang bagaikan pencuri di malam hari," kata Pendeta Norvel Goff kepada 400 orang anggota jemaat, demi mengenang mereka yang dibumuh Rabu pekan lalu oleh penembakan membabi buta.
Polisi bersenjata memerika tas-tas di pintu gereja yang merupakan gereja Afro Amerika tertua di AS bagian selatan.
Tersangka penembakan, Dylann Roof, ditangkap Kamis pekan lalu dan didakwa telah membunuh sembilan orang.
Pembantaian ini kembali mengangkat masalah terpecahnya bangsa akibat isu ras dan kejahatan bersenjata di Amerika Serikat dan debat soal pengawasan negara atas hak wagra memiliki senjata, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015