Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah membantah anggapan lebih memperhatikan pencarian para korban jatuhnya pesawat AdamAir daripada tenggelamnya KM Senopati Nusantara yang berpenumpang lebih banyak.
"Tidak betul kalo pemerintah membeda-bedakan operasi pencarian dan penyelematan kapal Senopati Nusantara dengan pesawat AdamAir," kata Menteri Perhubungan Hatta Rajasa di kantor kepresidenan Jumat, Jakarta, ketika menjelaskan hasil sidang kabinet paripurna.
Dalam sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri Wakil Presiden Jusuf kalla, Menkopolhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boediono, dan Menko Kesra Aburizal Bakrie, dibicarakan penanganan berbagai bencana alam serta kecelakaan transportasi seperti jatuhnya pesawat dan kapal tenggelam.
Menhub yang didampingi ketiga menko menjelaskan untuk mencari Senopati pemerintah mengerahkan sembilan kapal TNI AL, padahal TNI AL tengah melakukan latihan.
Hatta menyebutkan sampai saat ini tim SAR telah berhasil mengevakuasi 241 orang yang terdiri atas 233 selamat dan delapan tewas.
Menanggapi laporan itu, presiden menginstruksikan agar operasi SAR terhadap tenggelamnya KM Senopati Nusantara dan pesawat Adam Air diperluas jangkauannya dengan batas waktu tak terhingga.
Kebijakan itu, didasarkan pada pengalaman pasca tsunami 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam yang hingga tiga minggu kemudian, masih ditemukan korban yang selamat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007