Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Badan Koordinasi Nasional Penangulangan Bencana dan Pengungsi (Bakornas PBP) telah memerintahkan Bakornas agar ikut membantu baik operasional maupun pembiayaan dalam operasi pencarian pesawat Adam Air. "Saya mulai hari ini telah perintahkan Bakornas untuk ikut bantu," kata Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat. Pernyataan Wapres ini sekaligus menepis dugaan akan adanya kekurangan dana bagi operasi pencarian pesawat Adam Air. Sebelumnya Mneteri Perhubungan Hatta Radjasa mengakui adanya kekurangan dana untuk operasi pencarian pesawat Adam Air. "Untuk Dana bukan soal, sudahlah kalau itu dana operasional bisa dari operasioal Dephut atau Bakornas bantulah," kata Wapres. Namun ketika ditanyakan berapa besarnya dana yang diberikan Bakornas untuk membantu pencarian pesawat Adam Air, Wapres mengatakan dalam operasi kemanusiaan seperti ini yang penting jalan dulu baru kemudian nanti diperhitungan berapa yang harus dikeluarkan. Sementara mengenai hasil pencarian pesawat Adam Air yang telah memasuki hari kelima, kata Wapres, memang belum ada titik terang. Wapres berharap hari ini akan didapatkan titik terang mengenai lokasi keberadaan pesawat Adam Air. Menurut Wapres, selama ini memang banyak sekali analisis mengenai keberadaan pesawat Adam Air tersebut, namun itu semua masih berupa asumsi atau kemungkinan-kemungkinana saja. Yang jelas, tambahnya, pemerintah telah melakukan upaya maksimal untuk mencarinya. Wapres juga membantah anggapan adanya diskriminasi dalam operasi pencarian pesawat Adam Air dengan pencarian korban pada tenggelamnya KM Senopati Nusantara. Menurut Wapres, pemerintah tidak pernah melakukan diskriminasi, kedua peristiwa sama-sama dilakukan dengan upaya maksimal. "Bedanya pesawat Adam Air ini belum ketemu, sedangkan KM Senopati ketemu tinggal mencari para korban. Justru jumlah orang yang dikerahkan untuk penyelamatan korban KM Senopati lebih besar," kata Wapres. Asumsi masyarakat yang menilai operasi pencarian pesawat Adam Air terkesan lebih besar karena selain pesawatnya sendiri belum diketemukan, juga karena banyak pihak yang ikut membantu seperti pemerintah Singapura dan Amerika Serikat, ujarnya. Pemerintah Amerika Serikat, kata Wapres, membantu dalam operasi pencarian, karena memang memiliki kepentingan, mengingat tiga korban antaranya merupakan warga negara Amerika Serikat. Untuk operasi pencarian pesawat Adam Air ini, katanya, telah dilakukan berbagai upaya maksimal, seperti melakukan foto udara, penyisiran pantai maupun lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Adam Air ini. Untuk operasi pencarian ini, tambahnya, pemerintah belum akan menghentikannya dan kemungkinan bisa terjadi dalam kurun waktu yang akan lama sampai ada kepastian tentang keberadaan pesawat tersebut. Mengenai adanya asumsi pesawat meledak di udara dan jatuh ke laut, Wapres mengatakan kalau kejadiannya seperti itu tentu akan ada barang-barang bukti yang tercecer di laut. Namun pada kenyataannya, tambahnya, hingga saat ini tidak diketemukan barang-barang bukti serpihan ataupun hal lain di sekitar teluk Makasar. Pesawat milik maskapai penerbangan nasional Adam Air yang melayani jalur penerbangan Surabaya-Manado dengan nomor penerbangan KI.754, Senin (1/1) petang, dikabarkan "hilang" di sekitar udara Makasar, Sulsel. Pesawat tersebut, yang tinggal landas (take off) dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pada pukul 12.59 WIB dengan kapten pilot Revi Agustian Widodo dan co-pilot Yoga, kehilangan kotak sekitar udara Makassar pada pukul 16.07 Wita. Hingga saat ini operasi pencarian pesawat masih terus dilakukan oleh SAR Nasional dibantu oleh Angkatan bersenjata Singapura yang mengirimkan pesawat Fokker F-50 lengkap dengan peralatan infra merahnya dan Amerika Serikat. (*)
Copyright © ANTARA 2007