Blatter, yang sedang berada di bawah pengawasan, dalam kolomnya di majalah terbaru FIFA Weekly mengatakan bahwa Presiden FA Jerman Wolfgang Niersbach telah mengajukan proposal untuk pemeriksaan integritas pejabat FIFA di semua komite utama.
"Wolfgang Niersbach dari Jerman sudah mengajukan satu mosi yang saya dukung," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
"(Dia) mengusulkan pemeriksaan integritas independen untuk semua anggota Komite FIFA paling penting," kata Blatter.
Ia mengatakan bahwa Niersbach menyinggung semua subjek yang sejauh ini diblok oleh seluruh asosiasi UEFA.
"Pesannya dengan demikian mestinya berlaku pada semua orang: hanya bersama kita bisa melanjutkan proses reformasi ke depan."
"Itu sesuatu yang akan saya perjuangkan sampai hari terakhir saya menjabat," katanya.
Proposal tersebut akan dibahas dalam pertemuan luar biasa Komite Eksekutif FIFA di Zurich pada 20 Juli yang juga menjadi tanggal untuk menetapkan waktu pemilihan calon pengganti Blatter.
Blatter mengatakan proses untuk membuat FIFA lebih demokratis telah dimulai dan ia menambahkan bahwa kaum perempuan harus secara proporsional terwakili di komite eksekutif.
"Namun, saya enggan untuk mendorong siapa pun untuk mengambil tempat; tidak boleh ada redistribusi kursi di Komite Eksekutif tetapi perluasan yang seimbang di badan ini," katanya.
"Kuncinya adalah untuk memperkuat demokrasi dalam kepengurusan FIFA. Konfederasi harus proporsional diwakili sesuai dengan jumlah asosiasi anggota yang mereka miliki."
Blatter, yang telah berkuasa sejak tahun 1998, terpilih kembali pada tanggal 29 Mei untuk kelima kalinya tetapi dia mundur beberapa hari kemudian di tengah penyelidikan dugaan korupsi sejumlah pejabat FIFA.
Blatter dan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke juga telah menyewa pengacara Amerika Serikat dengan reputasi tinggi untuk mewakili mereka dalam penyelidikan.(Uu.D011)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015