... troika pada akhir Mei mengatakan kajiannya menunjukkan Siprus telah membuat kemajuan pada reformasi...
Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional, menemui jalan buntu dengan Yunani atas bantuan keuangan lebih lanjut, menyetujui angsuran pinjaman baru untuk Siprus, Jumat. Negara pulau di tengah Laut Mediterania itu sekarang satu-satunya negara zona euro lainnya yang menerima dukungan dana talangan.

Seperti Yunani, negosiasi antara Siprus dan yang disebut troika --IMF, Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa-- telah macet atas reformasi ekonomi yang dituntut oleh para kreditor dalam pertukaran untuk pembiayaan.

Setelah beberapa bulan ada sedikit kemajuan, troika pada akhir Mei mengatakan kajiannya menunjukkan Siprus telah membuat kemajuan pada reformasi, dan terutama dipuji pada adopsi langkah-langkah kontroversial pada penyitaan rumah.

Dewan eksekutif IMF pada Jumat menyelesaikan evaluasi gabungan kelima, keenam dan ketujuh program Siprus dan menyetujui pencairan 278,4 juta euro (315,8 juta dolar AS).

Itu akan membawa jumlah total yang disalurkan dalam satu miliar euro, program tiga tahun yang dimulai 2013 menjadi 742,4 juta euro.

"Hasil-hasil ekonomi dan fiskal lebih baik dari yang diharapkan, dengan pertumbuhan berbalik positif pada kuartal pertama 2015 serta keuangan publik melebihi target," kata Wakil Direktur IMF, David Lipton.


"Likuiditas dan solvabilitas dalam sistem perbankan telah meningkat, yang memungkinkan penghapusan pembatasan pembayaran eksternal," kata Lipton.

"Ke depan, itu akan menjadi penting untuk menjaga momentum reformasi dan kepemilikan program yang kuat," kata dia.

Siprus mencari penyelamat internasional untuk mencegah keruntuhan perbankan. Uni Eropa dan IMF bersama-sama menawarkan 10 miliar euro bantuan keuangan hingga Maret 2016 melalui dana talangan (bailout) terkoordinasi .

Itu jauh lebih kecil daripada jumlah paket dana talangan 240 miliar euro troika untuk Yunani.

Pada kuartal pertama 2015, perekonomian Siprus tumbuh untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun, dengan angka resmi menunjukkan kenaikan 1,6 persen pada produk domestik bruto.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015