Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kebutuhan bawang merah nasional selama sebulan sebanyak 90 ribu ton bisa dipenuhi dari dua sentra produksi bawang merah yakni Bima dan Brebes.
Menteri Amran menjelaskan, panen bawang merah yang ada di Bima menghasilkan sebanyak 40 ribu ton, sedangkan panen di Brebes menghasilkan produksi bawang merah sebesar 50 ribu ton, sehingga total produksi dua sentra produksi tersebut mencapai 90 ribu ton.
"Artinya, Brebes dan Bima sudah memenuhi kebutuhan bawang merah nasional bulan ini, dua sentra ini saja sudah cukup. Itu belum termasuk dari Banyuwangi, Enrekang, Janeponto, Minahasa, dan Probolinggo," kata Amran di Desa Sangia, Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta pada Jumat.
Amran memastikan, produksi panen yang ada di Bima juga akan langsung dibeli oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk segera disebarkan ke daerah-daerah yang menunjukkan harga bawang merah tinggi seperti Jakarta, Jawa Timur Lampung, dan Sulawesi Selatan.
"Ini langsung kami beli, harganya dari petani hanya Rp 6.000 per kilogram, tapi kami beli Rp 8.000 per kilogram dan langsung dikirim ke Jakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Kita kirim langsung ke sana agar harga bisa stabil," ungkap Amran.
Amran mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan untuk kawasan komoditas bawang merah di Bima pada tahun 2015 ini berupa lahan sebanyak 238 ha dan 10 unit hand tractor untuk lima kelompok tani bawang merah yang tersebar di Kabupaten Bima.
"Tahun 2015 ada tambahan alokasi anggaran untuk pengembangan bawang merah 1.000 ha. Bantuannya Rp18 juta per ha. Proses revisi DIPA ini kami akan alokasikan ke Bima. Selain itu, untuk kawasan sayuran kami juga akan memveri bantuan lahan untuk tanam bawang putih seluas 30 ha," jelasnya.
Tambahan lainnya berupa penambahan alokasi anggaran untuk pengembangan bawang merah. Seperti diketahui, Kabupaten Bima merupakan salah satu pemasok bawang merah terbesar di Indonesia.
Bima memiliki kualitas yang baik dan harga yang murah, pemerintah mengharapkan adanya tambahan produksi bawang merah dari Bima agar Indonesia tak hanya mampu penuhi kebutuhan, tetapi juga mampu ekspor.
"Tahun depan kita programkan penangkaran benih bisa dialokasikan 300 hektare (ha) untuk menutupi kebutuhan import. Bahkan bisa sampai 500 ha dengan perkiraan produksi benih 3.500 ton kalau per ha 7 ton," kata Amran.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015