Pamekasan (ANTARA News) - Tim Kepolisian resor Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, meningkatkan razia petasan selama Ramadhan 1436 Hijriah guna menciptakan suasana kondusif bagi umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.
Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha, Jumat malam, menjelaskan kegiatan meningkatkan razia petasan itu sebagai salah satu langkah nyata petugas kepolisian, serta mengantisipasi korban khususnya anak-anak di bawah umur.
"Kami telah meminta Reskrim Polres Pamekasan dan Shabara untuk rutin menggelar razia petasan selama Ramadhan ini, dan pertama kali telah dilakukan tadi di beberapa kios pedagang kembang api di Pamekasan ini," katanya.
Selain petasan, yang juga menjadi sasaran operasi polisi adalah berbagai jenis bahan peledak, seperti meriam tanah yang biasa menjadi mainan anak-anak di Pamekasan.
Yang jelas, sambung Kapolres, semua jenis mainan yang menimbulkan bunyi keras dan membuat warga terganggu.
Kapolres menjelaskan, dalam razia ini, pihaknya tidak bekerja sendirian, akan tetapi juga dibantu oleh aparat TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Pamekasan.
"Selain bentuk tindakan berupa razia, sejak hari pertama Ramadhan, kami juga gencar menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak bermain petasan," katanya.
Selain mengganggu umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, mainan petasan juga mengancan keselamatan jiwa.
Pada Ramadhan tahun lalu, sedikitnya lima orang warga Pamekasan terpaksa menjalani rawat inap di rumah sakit dan puskesmas yang ada di Pamekasan karena terkena ledakan petasan.
"Ini kan sudah jelas diketahui, bahwa petasan sangat berbahaya," kata Kapolres AKBP Sugeng Muntaha.
Ia lebih lanjut menjelaskan, selain berbahaya, peningkatan razia petasan oleh tim Polres Pamekasan selama Ramadhan itu, juga atas desakan dari para tokoh ulama dan tokoh masyarakat Pamekasan yang merasa terganggu dengan suara petasan saat tarawih dan tadarus Alquran selama Ramadhan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015