Manila (ANTARA News) - Filipina, Jumat, melancarkan pengejaran di seluruh negara itu terhadap seorang teroris Amerika-Vietnam yang dapat mengancam pertemuan para pemimpin Asia di negara itu pekan depan. Menteri Kehakiman Raul Gonzalez mengatakan polisi sedang berusaha mencari buronan bernama Vihn Nguyen Tan sebelum KTT ASEAN dan Asia Timur di tengah-tengah peringatan dari Kanada kemungkinan serangan teror selama pertemuan-pertemuan itu. KTT itu semula akan diselenggarakan di kota Cebu, Filipina tengah, Desember tahun lalu, namun ditunda setelah Kanada serta Inggris, Australia dan AS memperingatkan ancaman teror. "Mengingat ketidakjelasan keberadaannya, kemungkinan ia tidak meninggalkan Filipina dan karena itu bisa menimbulkan ancaman pada KTT ASEAN mendatang," kata Gonzalez. Tan, 51 tahun, yang juga dikenal sebagai Vop Van Duc, diduga sebagao pemimpin organisasi "Free Vietnam Revolusionary Group". Ia ditangkap di sebuah rumah pinggiran Manila tahun 2001 ketika merakit sebuah bom untuk digunakan menyerang kedubes Vietnam di sini. Duc menjalani hukuman empat tahun penjara ketika pada tahun 2005 ia dibebaskan secara tidak sah oleh para pejabat imigrasi yang korup yang memberikan ia paspor Filipina. Usaha-usaha yang dilakukan sejak itu untuk menangkapnya gagal, dan tiga pejabat imigrasi kini sedang diperiksa atas kegagalan itu. Para pejabat imigrasi "tidak dapat menyatakan dengan tegas apakah Vo Van Duc benar-benar telah meninggalkan negara itu," kata Gonzalez. Gonzalez mengatakan Duc juga dicari di Thailand karena serangan bom yang gagal terhadap kedubes Vietnam di sana tahun 2001 serta satu pembakaran terhadap Kantor kedutaan Vietnam Hanoi di London tahun 2000. Duc lahir di Vietnam selatan, tapi catatan menunjukkan alamat tetapnya adalah di San Jose, California, kata Gonzalez. KTT itu akan diselengarakan 10-15 Januari. Filipina mengkonfirmasikan semua 16 kepala negara dari ASEAN dan mitra-mitra dialog Asia Timur mereka akan hadir. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007