Rejanglebong (ANTARA News) - Pengurus pengajian ilmu tasawuf Tarikat Naqsabandiyah Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, mengklaim memiliki 150 ribu anggota di Tanah Air.

"Berdasarkan pendataan pada tahun 2013 lalu jumlah anggota pengajian ilmu tasawuf Thoreqat Naqsabandiyah ini, se Tanah Air lebih dari 150.000 jemaah, sedangkan untuk Kabupaten Rejanglebong jumlahnya mencapai 20.000 jemaah," kata wakil ketua umum pengurus Tarikat Naqsabandiyah Rejanglebong M Edi Rusman, saat ditemui pusat pengajaran tarikat ini di Desa Suka Datang, Kecamatan Curup Utara, Jumat.

Para anggota pengajian tarikat ini, kata dia, kebanyakan berasal dari Sumatera dan Jawa.

Pada kegiatan pengajian berupa zikir massal yang dilakukan selama Ramadhan yang mereka sebut "suluk", pada 2010 lalu hadir anggota mereka dari luar negeri seperti dari Malaysia dan Singapura.

Para anggota jemaahnya selalu berkumpul selama Ramadhan setiap tahun di daerah itu guna melaksanakan "suluk" yang biasanya dilaksanakan dalam dua gelombang selama 10 hari.

Para jemaah ini selanjutnya selama 10 hari akan mengikuti zikir nada keras atau zikir zahar setelah berbuka puasa dan salat Maghrib hingga pukul 22.00 WIB, kemudian zikir kembali dalam kelambu setelah Isya.

"Kalau jaman nabi dulu ini menyerupai gua, jadi dalam kelambu ini selain bisa melindungi anggota pengajian dari gigitan nyamuk juga tempat mereka melakukan zikir qolbu atau zikir hati dan baru istirahat pada pukul 6.30 WIB mereka diperkenankan istrirahat hingga menjelang sholat Zhuhur," ujar dia.

Kegiatan itu dipimpin guru besar ilmu tasawuf Tarikat Naqsabandiyah Rejanglebong Syech M Rasyid Syahfandi yang mereka panggil dengan sebutan buya.

Mereka melaporkan kegiatan mereka ini kepada Kemenag dan Polres Rejanglebong. Mereka menegaskan tidak menyimpang dari agama Islam karena kegiatannya hanya berupa pengajian.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015