Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Dwi Badarwanto, menegaskan, misi latihan terbang dan misi lain TNI AU di Pangkalan Udara Utama TNI AU Adi Sutjipto, Yogyakarta, tetap menjadi prioritas.
“Waktu itu sempat salah paham saja. Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Suprihatna, telah bertemu dengan Pak Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan, tentang ini. Tetap prioritas,” katanya, di Jakarta, Jumat.
Pangkalan Udara Utama TNI AU Adi Sutjipto telah ada sejak masa penjajahan Belanda dengan nama Maguwo, sesuai nama kawasan di mana landas pacu itu berada. Bandar Udara Adi Sutjipto (namanya kebetulan sama) baru dioperasikan kemudian untuk kepentingan penerbangan sipil dan komersial.
“Nasib” pangkalan udara utama pendidikan TNI AU itu serupa dengan banyak pangkalan udara TNI AU, yang lebih dulu berdiri namun landas pacu dan beberapa fasilitas lainnya harus dioperasikan juga bersama dengan penerbangan sipil.
Contohnya Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma (dahulu Pangkalan Oedara Tjililitan), yang lebih diaktifkan kembali menjadi penerbangan sipil-komersial berjadualnya melalui Bandar Udara Halim Perdanakusuma sejak akhir 2014 lalu.
Sejak TNI AU berdiri pada 1946, semua penerbang TNI AU dan sebagian besar penerbang matra lain TNI lahir dari Skuadron Pendidikan 102 dan Skuadron Pendidikan 104 yang tergabung dalam Wing 1 Pendidikan Penerbang TNI AU. Semuanya bermarkas di Pangkala Udara Utama TNI AU Adi Sutjipto.
Pada Rabu lalu (10/6), di Gedung DPR, Jakarta, Jonan menyatakan kepada pers, "Bandara Adisucipto itu sudah amat sangat padat. Jadi, saya harap pihak Perhubungan Dirjen Udara mengirim surat kepada kepala staf Angkatan Udara untuk menghentikan sementara latihan militer selama operasi Lebaran.”
Bahkan, dia mengusulkan kepada pemerintah agar latihan terbang dan misi militer TNI AU dialihkan ke Bandara Gading, di Gunungkidul, DIY.
Menanggapi ini, Badarwanto berkata, “Tidak begitulah… tidak sampai seperti itu karena semuanya sudah dibicarakan. Tidak ada masalah lagi. Cuma, harap maklum kalau menjelang, selama, dan pasca Lebaran ini lalu-lintas udaranya lebih padat.”
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015