Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto memperkirakan nilai investasi di Wilayah Kerja Blok Mahakam (Kalimantan Timur) akan mencapai 2,5 miliar dolar AS per tahun.
"Dan berdasarkan perhitungan kami, cadangan (minyak dan gas) di Blok Mahakam masih bisa diambil hingga 20 tahun mendatang," kata Dwi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat.
Dwi menjelaskan, nilai investasi tersebut akan digunakan Pertamina untuk melakukan pengeboran pada blok yang telah ada maupun ekspansi pada lokasi yang belum dieksplorasi.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengatakan bahwa Pertamina akan melakukan "share down" hak kelola Blok Mahakam kepada pihak terkait, dalam hal ini ialah BUMD dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
"Beberapa aktivitas yang akan kita lakukan ialah pengadaan barang dan jasa, penunjang operasi, penggantian sistem TI, keuangan, inovasi kontrak, dan peralihan SDM. Semua untuk memastikan alih kontrak berjalan lancar," tuturnya.
Terkait dengan peralihan SDM atau tenaga kerja di Blok Mahakam, Dwi menilai para pekerja tersebut sangat mendukung proses peralihan tata kelola dari Total E&P dan Inpex ke PT Pertamina.
"Kami bisa laporkan bahwa telah dilakukan pemantauan terhadap situasi pekerja di Blok Mahakam saat ini, karena sebagian besar adalah WNI jadi mereka mendukung peralihan tersebut dan ingin menjadi karyawan Pertamina," kata Dwi.
Dengan adanya dukungan tersebut, ujarnya, maka bisa menjadi dorongan positif agar proses peralihan kontrak tersebut bisa berjalan dengan baik hingga Pertamina dapat beroperasi di Blok Mahakam pada 2018 mendatang.
Menteri ESDM Sudirman Said telah menetapkan pembagian hak tata kelola Blok Mahakam dengan keputusan 70 persen akan dikelola Pertamina dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Sedangkan 30 persen sisanya, akan diberikan kepada Total E&P dan Inpex sebagai bentuk apresiasi karena telah turut berinvestasi di WK Blok Mahakam sejak tahun 1966.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015