ke depan bagaimana sedang melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan untuk bisa menjadi dwelling time-nya diperpendek

Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan BUMN-BUMN sedang menempuh berbagai langkah untuk memperbaiki kecepatan layanan bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Ya ini seoptimal yang bisa dilakukan, jadi ke depan bagaimana sedang melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan untuk bisa menjadi dwelling time-nya diperpendek," kata Rini di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, BUMN sebagai korporasi harus bekerja sama dengan semua pihak sehingga persoalan waktu bongkar muat yang lama di pelabuhan bisa diperbaiki dan dipercepat.

Dia menegaskan dwelling time yang baik adalah hasil kerja sama semua pihak sehingga semua pihak terkait harus duduk bersama supaya bisa melihat apa yang bisa dilakukan bersama.

"Dwelling time itu kerja sama bersama, jadi semua pihak betul-betul duduk bersama melihat apa yang bisa dilakukan sehingga dwelling time-nya akan berkurang," katanya.

Ia tidak ingin PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dianggap satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab atas lamanya waktu bongkar muat barang di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

"Karena ini kan semua, Pelindo sendiri, pekerja di dalamnya, proses dokumennya, proses bea cukainya, maupun dari syahbandarnya, semua sama-sama," katanya.

Rabu (17/6), Presiden Joko Widodo marah karena tak mendapat jawaban memuaskan dari pejabat Pelabuhan Tanjung Priok mengenai pihak yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer.

Raut muka masam Jokowi ini tampak jelas ketika memimpin rapat mendadak di Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pelabuhan Tanjung Priok hari itu.

Presiden bahkan mengancam mencopot petugas lapangan dan menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015