Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat pagi, ditutup menguat, didorong oleh membaiknya sektor perbankan dan sektor lain yang sensitif terhadap suku bunga. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA, Jumat, mengatakan bahwa penurun BI-rate sebesar 25 basis poin kemarin (Kamis 4/1) dapat menahan gempuran aksi ambil untung dari melemahnya bursa regional dan turunnya harga komoditas di pasar global. IHSG pada sesi pagi ditutup menguat 3,339 poin atau 0,18 persen menjadi 1.827,442 dan indeks LQ45 menguat 0,289 poin atau 0,07 persen di level 396,782. Transaksi yang terjadi sebanyak 21.002 kali dengan volume 1,985 miliar saham dan nilai Rp1,129 triliun. Menurut Alfian, pada awal perdagangan indeks melemah akibat sentimen melemahnya bursa regional telah mendorong indeks BEJ melanjutkan aksi ambil untung. Namun, lanjutnya, sentimen dalam negeri masih menunjukkan positif, seperti turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI-rate) dapat meredam aksi ambil untung tersebut. Pada perdagangan Jumat pagi ini, saham yang naik mendominasi dibanding yang turun, 91 lawan 37 dan 53 bergerak mendatar. Kenaikan indeks ini dipimpin oleh sektor perbankan lapis kedua, seperti Bank Saudara (SDRA), Panin Bank (PNBN), Bank Internasional Indonesia (BNII) dan Bank Niaga (BNGA), serta Astra Internasional (ASII). Saham SDRA menguat Rp15 menjadi Rp280, PNBN terangkat Rp40 ke posisi Rp640, BNII menambah Rp5 ke level Rp255, BNGA terdongkrak Rp10 ke harga Rp1.000 dan ASII melonjak Rp200 ke Rp16.700. Sementara saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Telkom (TLKM) masih memberikan kontribusi negatif terhadap IHSG. PGAS turun Rp350 menjadi Rp10.750 dan TLKM melorot Rp50 ke posisi Rp10.100. (*)
Copyright © ANTARA 2007