Jakarta (ANTARA News) - Bagi Anda pemburu tiket pesawat murah, pasti mengenal maskapai yang satu ini. Ya, Citilink yang kita kenal sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia ini merupakan salah satu alternatif penerbangan murah atau LCC (low cost carrier) yang beroperasi di Indonesia.
Namun tahukah Anda kalau Citilink sudah terpisah operasinya dari Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis sejak secara resmi mendapatkan Air Operation Certificate (AOC) pada Juli 2012?
Jika belum, mari simak lebih dekat maskapai Citilink yang berada dalam naungan PT Citilink Indonesia ini.
Maskapai Citilink awalnya dibentuk pada tahun 2001 sebagai strategic business unit (SBU) dari maskapai nasional, Garuda Indonesia.
Hadir sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah, Citilink disambut baik oleh para pengguna jasa moda transportasi jenis ini.
Selain menawarkan harga murah, nama besar Garuda Indonesia menjadi semacam jaminan bagi para konsumen maskapai ini untuk memilihnya sebagai mitra di udara.
Seiring berjalannya waktu, Citilink menjadi salah satu favorit para pengguna jasa pesawat terbang, terutama para backpacker, pemudik, sampai dengan pemburu tiket murah.
Belum lagi dengan kehadiran tiket promo Citilink yang tak jarang diberikan secara berkala oleh maskapai ini. Meskipun Citilink bukan satu-satunya maskapai yang menawarkan penerbangan berbiaya murah di Indonesia, namun maskapai yang memiliki slogan “Enjoy Simplicity” tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya.
Meski perjalanannya sempat terhenti pada Januari 2008 untuk mempersiapkan serta memperbaiki konsep layanan terbarunya, Citilink kembali terbang mengudara pada September tahun yang sama. Hadir kembali dengan konsep pelayanan yang lebih matang.
Keberhasilan Citilink merebut perhatian para pengguna jasa transportasi pesawat terbang ini makin diperkuat dengan sejumlah penghargaan yang diterima maskapai ini.
Mulai dari Leading Low Cost Airline dari Indonesia Travel and Tourism Foundation di tahun 2011/2012. Dilanjutkan dengan Best Overall Marketing Campaign tahun pada The Budgies and Travel Awards.
Kemudian diikuti dengan Service to Care Award kategori airline secara berturut-turut pada 2012 dan 2013 dari Markplus Insight. Sampai dengan Maskapai Penerbangan Nasional Terbaik dalam penghargaan Adikarya Wisata tahun 2012.
Soal armada pesawat, hingga kini Citilink telah mengoperasikan lebih dari 30 pesawat, dengan komposisi dari Airbus A320 berkapasitas 180 tempat duduk, Boeing 737-300 berkapasitas 148 tempat duduk, sampaidengan Boeing 737-400 yang berkapasitas 170 tempat duduk.
Sejak beroperasi pertama kali, setiap penerbangan Citilink masih menggunakan kode atau Air Operation Certificate (AOC) yang sama dengan Garuda Indonesia yaitu GA atau GIA.
Baru setelah menerima AOC dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada 5 Juli 2012, Citilink mulai beroperasi dengan kode penerbangan QG atau CTV.
Hal inilah yang menjadi titik balik atau spin-off Citilink, dimana maskapai ini secara resmi berpisah dari induknya dan menjadi maskapai yang independen di Indonesia.
Dengan mengantongi AOC tersebut, Citilink telah mempunyai lebih dari 70 rute tujuan domestik serta lebih dari 15 rute dengan destinasi ke kawasan regional.
Sejak itu pula, maskapai dengan tailfin berwarna merah marun ini melakukan kampanye penyegaran nama Citilink secara masif. Diikuti pula dengan perbaikan serta peningkatan dari pelayanan kepada seluruh konsumennya.
Kemudahan yang diberikan kepada setiap calon konsumen untuk mendapatkan tiketnya, semakin ditingkatkan dengan fasilitas pemesanan via online. Sebuah layanan yang membuat Citilink makin menjadi favorit para pengguna jasa transportasi pesawat.
Ditambah lagi dengan kehadiran online travel agent (OTA) yang turut membantu memasarkan serta semakin memudahkan para pengguna jasa untuk mendapatkan tiket Citilink. Salah satu OTA yang bisa Anda andalkan adalah Traveloka. Tunggu apalagi, segera cari tiket citilink di traveloka.com. (ADV).
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015