Banda Aceh (ANTARA News) - Meski kejadiannya telah sepuluh hari berlalu, data korban tewas akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), hingga Jumat (5/1) masih simpang siur dan beragam.Kepala Bagian Sosial (Bagsos) Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Basyaruddin, yang dihubungi ANTARA melalui telepon di Kuala Simpang, mengaku hasil pendataan sementara jumlah korban meninggal akibat banjir bandang masih beragam. Semula jumlah korban meninggal yang dipublikasikan Satuan pelaksana Penaunggalan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Posko Aceh Tamiang menyebutkan jumlah korban meninggal sampai 2 Januari 2007 sebanyak 52 orang. "Jumlah korban meninggal akibat banjir kini telah menurun menjadi 23 orang," kata Basyaruddin. Penurunan jumlah korban meninggal murni akibat banjir itu terjadi setelah dilakukan pendataan ulang secara lebih detil dengan mendatangi keluarga korban yang dilakukan relawan untuk menyalurkan bantuan masing-masing ahli waris akan menerima Rp2 juta. Menurut Basyaruddin, penurunan itu terjadi karena pada pendataan pertama yang diterima dari masyarakat melaporkan semua korban meninggal saat banjir, namun sebagian meninggal karena sakit bersamaan dengan datangnya banjir bandang, tapi bukan akibat banjir. Penyebab lainnya, pada awal bencana terjadi pelaporan ganda, yakni satu orang meninggal dilaporkan oleh dua orang dan setelah dilakukan pendataan ulang akhirnya jumlah korban meninggal murni akibat banjir menjadi 23 orang. Dikatakannya, warga Aceh Tamiang yang meninggal bersamaan datangnya banjir, tapi bukan karena banjir, tercatat 44 orang dan bahkan sebagian telah meninggal sehari sebelum banjir, namun belum sempat dikuburkan. "Bukan itu saja, diantara 44 orang yang meninggal bukan karena banjir bandang itu, tapi meninggal di luar daerah mereka, namun saat dibawa pulang diserang banjir akhirnya jenazahnya ikut terbawa arus," jelas Basyaruddin. Sebelumnya Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial pada Depsos RI Khazali mengingatkan Pemkab Aceh Tamiang melakukan pendataan secara benar dan bisa dipercaya karena semua korban meninggal akibat banjir akan diberikan santunan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007