Kediri (ANTARA News) - Masyarakat diminta bersikap proporsional dalam menilai kinerja Menteri Agama Maftuh Basyuni, terkait peristiwa kelaparan yang menimpa jamaah haji Indonesia saat wukuf di Mina beberapa waktu lalu akibat terlambatnya pengiriman makanan. "Jangan buru-buru mendesak Menag mundur, tetapi harus ada kearifan sikap dalam menilai kinerja dia selama memimpin Departemen Agama," kata anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Mahfud MD, di Kediri, Jawa Timur, Kamis (4/1) malam. Menurut dia, dalam kasus tersebut Menag tidak bersalah, karena penentuan kontrak katering untuk jamaah haji atas usulan DPR, guna menghindari pemborosan biaya dan kemungkinan terjadinya monopoli. "Justru yang patut dipertanyakan dalam kasus keterlambatan pengiriman katering itu adalah amirul hajj, dalam hal ini adalah Tarmizi Thaher, mengapa hal itu bisa sampai terjadi. Mestinya dia harus rajin-rajin melakukan kontrol sebelum kasus ini terjadi," ujarnya. Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak harus bisa meredam diri untuk tidak emosi dalam menyikapi persoalan, sebelum ada penjelasan lebih rinci dari berbagai pihak yang terkait dengan masalah katering haji, termasuk dengan meminta keterangan dari Menag sendiri. Mahfud MD berpandangan, selama ini Maftuh Basyuni dinilai berprestasi dalam meningkatkan kinerja Departemen Agama, terutama dalam pemberantasan masalah korupsi. "Saya yakin semua orang tahu, dialah yang mampu memberikan informasi mengenai penyalahgunaan Dana Abadi Umat (DAU), sehingga sampai sekarang beberapa orang masuk penjara karena tidak bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya," katanya. Hanya ketika prestasi Maftuh sedang mulai menanjak, secara tiba-tiba dia tersandung masalah yang sangat berat, yakni peristiwa kelaparan jamaah haji. "Kalau menurut saya, masyarakat harus menilai kinerjanya secara proporsional. Tapi terlepas dari itu semua, tergantung yang bersangkutan. Kalau memang berniat mengundurkan diri, silakan," kata Mahfud MD. Sebelumnya di Mekkah, Maftuh Basyuni menyatakan pihaknya hanya bisa pasrah mengenai semakin gencarnya desakan mundur dari jabatannya sebagai Menag terkait kasus kelaparan yang selama ini tidak pernah dialami jamaah haji asal Indonesia. (*)
Copyright © ANTARA 2007