Sitaro (ANTARA News) - Banjir lahar dingin gunung api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara menerjang dua rumah warga dan gedung milik Dinas Perhubungan di Bebali Siau Timur, Kamis sore.
Banjir yang terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat cukup mengejutkan karena hanya beberapa saat setelah turun hujan yang sangat deras. Ruas jalan yang menghubungkan Kota Ulu dan Ondong putus karena dipenuhi material lahar dingin dari puncak gunung.
Informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Siau Tagulandang Biaro menyebutkan, dua rumah yang rusak diterjang banjir lahar dingin adalah milik keluarga Tambeng Tampilang dan keluarga Kanalung Tamaka. Sementara gedung milik Dinas Perhubungan adalah tempat uji kelayakan kendaraan bermotor.
Terpantau di lokasi, aparat BPBD, anggota TNI dan Polri bergotong-royong mengevakuasi warga dan barang-barang, termasuk empat unit kendaraan roda dua yang terjebak dalam gedung milik Dinas Perhubungan.
Kepala BPBD setempat Carlton Bob Wuaten memperkirakan, terjangan material vulkanik yang terbawa air hujan deras di Kali Batuawang juga berpotensi menimpa 38 rumah warga di dusun Kola-Kola Kelurahan Bebali. Hanya saja belum terpantau langsung karena sangat membahayakan untuk dilintasi.
"Yang terjangkau saat ini baru dua rumah dan balai uji kendaraan, tapi terjangan banjir material dipastikan melanda pemukiman Kola- Kola yang dikosongkan sejak erupsi pada 7 Mei lalu," kata Wuaten.
Karena curah hujan yang cenderung meningkat, kata Wuaten, aparat BPBD belum bisa menjangkau lokasi pemukiman Kola-Kola, karena kuatir terjebak banjir material yang sangat membahayakan.
Perintah evakuasi disebarluaskan kepada warga Kelurahan Bebali yang bermukim di sekitar area Kali Batuawang, mengantisipasi kemungkinan terjangan lahar dingin dalam skala yang lebih besar.
"Warga Bebali yang bermukim di bantaran Kali Batuawang diperintahkan untuk meninggalkan rumah, dievakuasi ke lokasi pengungsian gedung museum di kota Ulu, karena curah hujan cenderung meningkat," katanya.
Pewarta: Fidel Malumbot
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015