Malang (ANTARA News) - Kampung Ramadhan di Kota Malang, Jawa Timur, yang tahun sebelumnya di kawasan kampus namun pada 2015 disebar di semua kecamatan di daerah ini dan dikemas menjadi destinasi wisata.
"Kampung Ramadhan yang di dalamnya ada pasar takjil, sekarang kita sebar di seluruh kecamatan untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan makanan dengan banyak pilihan sebagai persiapan berbuka puasa dan sahur," kata Wali Kota Malang Moch Anton di sela-sela membuka pasar takjil yang dipusatkan di kawasan Soekarno Hatta, Kamis petang.
Selama ini, kata politisi PKB itu, pasar takjil tidak tertata dan tidak dikoordinasi dengan baik sehingga penjualannya semrawut dan tersebar di beberapa titik, seperti di Jalan Mayjen Haryono, Jalan Gajayana, maupun di Jalan Veteran. Kondisi itu memacetkan arus lalu lintas.
Anton berharap Kampung Ramadhan dan pasar takjil tahun ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. "Bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang belum pernah berjualan, kali ini bisa berdagang dan diharapkan mampu meningkatkan ekonomi mereka," ujar Anton.
Selain disuguhi pasar takjil, di atas panggung pembukaan kampung Ramadhan itu wali kota juga disuguhi festival religi yang menampilkan kesenian terbang jidor dan albanjari persembahan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang.
Sementara itu Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan setiap tahun antusias penjual dan pengunjung pasar takjil selalu naik. "Tahun ini ada sekitar 400 pedagang takjil yang ikut meramaikan kampung Ramadhan ini, semoga saja membawa keberkahan," ujarnya.
Untuk pengaturan lalu lintas dan pengamanan di kawasan pasar takjil, Kapolresta Malang AKBP Singgamata sudah menyiapkan petugas untuk menjaga pasar takjil selama sebulan penuh. Selain menjaga keamanan pengunjung dari aksi kriminalitas, aparat juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dalam mengatur lalu lintas agar tidak macet.
"Ada beberapa titik pasar takjil yang mampu menyedot animo publik, disitulah nanti ada petugas kami yang menjaga. Titik paling rawan ada di kawasan Jalan Soekarno-Hatta karena, selain banyak pengunjung, hadirnya Kampueng Ramadhan di sepanjang jalan itu pasti membuat jalanan macet," kata Singgamata.
Ia mengatakan pihaknya masih akan melihat perkembangan dulu, kalau memang perlu menutup jalan akan dilakukan penutupan, namun kalau masih bisa diatasi, tidak perlu melakukan penutupan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015