Semarang (ANTARA News) - Posisi para korban KM Senopati Nusantara yang tenggelam di perairan Mandalika, akhir pekan lalu diperkirakan mulai menyebar ke berbagai kawasan perairan.
"Posisi para korban diperkirakan sudah bergeser hingga perairan di timur Pulau Madura maupun Bawean, namun demikian pencarian dengan menggunakan enam kapal perang RI dibantu perahu-perahu nelayan diharapkan bisa menemukan para penumpang," kata Kepala Badan Informasi, Komunikasi, dan Kehumasan (BIKK) Jateng, Saman Kadarisman, di Semarang, Kamis.
KM Senopati Nusantara rute Kumai (Kalimantan Tengah)-Semarang berpenumpang 540 orang, Sabtu (30/12) dini hari tenggelam di perairan Mandalika, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akibat cuaca buruk.
Ia mengatakan, pencarian korban KM Senopati Nusantara berdasarkan peaturan masih diteruskan hingga hari ketujuh, namun jika cuaca semakin membaik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng akan meminta Basarnas agar melanjutkan pencarian korban.
"Kendala utama yang menjadi penghambat pencarian korban penumpang KM Senopati Nusantara hingga kini adalah cuaca buruk yang disertai angin kencang. Tim penyelamat jika menghadapi kondisi ini tak bisa berbuat apa-apa lagi," katanya.
Korban meninggal yang ditemukan, namun tak teridentifikasi akan disediakan lahan untuk pemakaman massal, sedangkan korban selamat yang dirawat di sejumlah rumah sakit (RS) akan dibebaskan dari biaya perawatan, karena nantinya Pemprov Jateng yang akan mengganti biaya perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr Budihardja, mengatakan, pemerintah menggratiskan semua biaya perawatan penumpang yang menjadi korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara.
"Biaya perawatan para penumpang yang bershasil diselamatkan dan dirawat di RS di Jateng tak dipungut biaya apa pun, karena musibah ini merupakan bencana yang perlu mendapat bantuan segera," katanya.
Ia memerintahkan semua RS yang merawat korban KM Senopati Nusantara untuk melakukan perawatan intensif, tanpa harus memikirkan siapa yang akan menanggung biaya korban selama dirawat di RS.
"Semua biaya perawatan korban KM Senopati Nusantara ditanggung pemerintah. Hal ini sudah menjadi kewajiban pemerintah menggratiskan biaya perawatan korban, karena musibah tenggelamnya KM Senopati Nusantara termasuk bencana," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007