Jakarta (ANTARA News) - Badan dunia UNESCO telah menetapkan batik sebagai salah satu warisan budaya yang berasal dari Indonesia.
Belakangan muncul produk tekstil asal negeri Tiongkok yang bermotif batik dan dijual dengan harga jauh lebih murah di pasar Indonesia.
Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia Doddy Soepardi menjelaskan cara membedakan kedua produk tersebut dari mata telanjang.
"Caranya, baliklah kain bagian belakang dari baju atau bahan tersebut. Jika warnanya putih, berarti itu produk tekstil bermotif batik," ujar Doddy saat ditemui di Jakarta.
Apabila ketika dibalik warna motifnya sama dengan kain bagian depan, maka bisa dipastikan bahan atau pakaian tersebut adalah batik.
Menurut Doddy, batik asli Indonesia memiliki tiga teknik pengaplikasian, yakni batik tulis, batik cap dan batik kombinasi antara tulis dan cap.
Selain itu, pembuatannya pun jauh lebih lama dibanding produk tekstil yang beredar, sehingga harga batik asli Indonesia harganya di atas produk tekstil tersebut.
"Kalau produk tekstil bermotif batik itu tekhnik printing. Sehingga warnanya tidak tembus di kain. Jadi bagian belakangnya berwarna putih. Dan itu bukan batik," kata Doddy.
Doddy berharap masyarakat Indonesia semakin bangga menggunakan batik untuk segala jenis acara, sehingga warisan tersebut bisa terus dipromosikan dan menjadi identitas Negara Indonesia di manapun batik berada.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015