Program ini dikhususkan untuk mendidik tenaga kerja perempuan yang trampil, terdidik dan berkualitas, dan Maluku ditetapkan sebagai pilot project dari program ini,"
Ambon (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Yohana Yembise meluncurkan program "Wanita Indonesia Hebat" di Ambon, Rabu.
"Program ini dikhususkan untuk mendidik tenaga kerja perempuan yang trampil, terdidik dan berkualitas, dan Maluku ditetapkan sebagai pilot project dari program ini," kata Menteri Yohana saat peluncuran program tersebut, di Ambon, Rabu.
Program tersebut, tahap pertama dilakukan di lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Menurut Menteri, Maluku tidak termasuk dalam wilayah perekrutan atau kantong tenaga kerja Indonesia (TKI), tetapi dipilih dan dijadikan proyek percontohan karena dinilai lebih siap dari provinsi lainnya, terutama dalam melatih dan mempersiapkan tenaga kerja perempuan.
"Maluku memang bukan kantong TKI, tetapi dinilai sangat siap dalam menyiapkan tenaga kerja perempuan terdidik dan berkualitas dibanding daerah lainnya," ujarnya.
Program Wanita Indonesia Hebat digagas Kementerian PPA bekerja sama dengan yayasan Taher Foundation.
Menurut menteri, peluncuran program tersebut sebagai salah satu peluang bagi kaum perempuan, dengan sasaran bukan untuk menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri.
"Jadi program ini bukan untuk menyiapkan kaum perempuan terdidik yang dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri, tetapi dipersiapkan bekerja sebagai pengasuh anak, pramuniaga, kasir, tenaga teknologi informasi (IT), pemasaran atau perawat rumah sakit yang khusus untuk merawat orang tua jompo," katanya.
Saat ini, tandas Menteri Yohana, tercatat lima negara yang telah mengajukan permintaan tenaga kerja perempuan terdidik asal Indonesia yakni Singapura, Korea, Malaysia, India dan Australia.
Dia menegaskan, program Wanita Indonesia Hebat yang digagas kementerian PPA, diharapkan mampu menjawab dan memenuhi permintaan tenaga kerja perempuan asal Indonesia ke luar negeri, sekaligus menjadi solusi terhadap keputusan pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman TKI untuk menjadi pembantu rumah tangga disejumlah negara.
Yohana Yembise berharap melalui program tersebut berbagai kasus yang menimpa para TKI di luar negeri yang mencoreng nama dan wibawa bangsa Indonesia tidak terulang lagi.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015