Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menargetkan pendapat layanan internet kecepatan tinggi (internet broadband) Speedy mencapai Rp1 triliun pada 2007. "Angka itu baru bermakna bisnis bagi perusahaan sebesar Telkom," kata Dirut PT Telkom, Arwin Rasyid, usai peresmian Pilot Project Multimedia Gallery Kandatel Jakarta Selatan, di Jakarta, Kamis. Meski demikian Arwin tidak bersedia merinci total pendapatan Speedy pada tahun 2006, karena masih dalam penghitungan terkait belum keluarnya laporan keuangan tahun buku 2006. Menurutnya, jumlah pelanggan Speedy pada 2006 sekitar 95.000, dan ditargetkan pada 2007 mencapai 385.000 pelanggan. "Target itu realistis, mengingat layanan internet merupakan bagian dari kebutuhan informasi dan komunikasi saat ini dan di masa datang," katanya. Lebih lanjut disebutkan, optimis target juga dapat dipenuhi terkait rencana Telkom yang akan menurunkan tarif Speedy sebesar 30 persen yang dimulai pada kuartal I 2007. Khusus pelanggan Speedy di Divre II, wilayah Kandatel Jakarta telah mencapai 10.000 satuan sambungan layanan (SSL) dengan komposisi 90 persen pelanggan perumahan (residence), dan sisanya pelanggan korporasi. "Tahun ini Speedy di Jakarta Selatan mencapai 21.000," kata GM Kandatel Jakarta Selatan Arief Musta`in. Ia menjelaskan, Kandatel Jakarta Selatan merupakan yang pertama mencapai pelanggan Speedy 10.000 SSL. Pencapaian memperolah penghargaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI). Sementara itu, Executive General Manager Divre II Telkom, Ermady Dahlan mengatakan untuk memperluas jangkauan layanan Speedy, Telkom juga menjalin kerjasama dengan beberapa kafe ternama di ibukota, untuk pengelolaan Speedy Hot Spot Coffee.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007