Jakarta (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) akan bantu pencarian pesawat Adam Air yang hilang di sekitar wilayah perairan Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur pada Senin, melalui pencitraan satelit yang akan ditempatkan di lokasi jatuhnya pesawat. "Mereka akan bantu melalui pencitraan satelit," kata Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Kamis. Melalui pencitraan satelit itu, tambah dia, dapat diketahui titik koordinat lokasi yang diperkirakan tempat jatuhnya pesawat nahas yang mengangkut 102 penumpang tersebut. Hingga hari keempat, pencarian bangkai pesawat Adam Air yang diduga jatuh itu belum menghasilkan titik terang. Tim SAR yang terdiri atas unsur-unsur TNI, Polri, Badan SAR Nasional dan instansi terkait itu, masih belum dapat menemukan bangkai pesawat dan para korban. Pada Kamis (4/1), Tim SAR dibantu pesawat intai maritim Angkatan Udara Singapura Fokker-50 terus melakukan penyisiran di beberapa titik yang diduga menjadi lokasi pesawat Adam Air yang jatuh dalam rute penerbangan Surabaya-Manado. Pencarian melalui udara yang dilakukan pesawat intai TNI Angkatan Udara (AU) Boeing 737-200, pesawat Nomad TNI Angkatan Laut (AL) serta Helikopter Super Pumma SA-330, dilakukan selama tiga jam. Hingga Kamis (4/1) TNI telah mengerahkan 923 personel untuk melakukan pencarian bangkai pesawat Adam air. TNI Angkatan Darat (AD) dalam hal ini Kodam VII/Wirabuana mengerahkan 763 personel, untuk melakukan penyisiran di beberapa lokasi seperti di Kabupaten Polmas, Kabupaten Majene, Polewali, dan Pare-pare. Sedangkan TNI AU mengerahkan 60 personel Batalyon Paskhas 466 Pangkalan Udara Hasanuddin, Makasar serta satu kompi marinir TNI Angkatan Laut (AL). Selain personel, TNI juga mengerahkan satu pesawat intai Boeing 737-200, tiga Cassa 212, satu Nomad, helikopter Super Pumma NAS-332 dan KRI Fatahilah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007