Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia Abd Alrahim Alsiddiq mengatakan bahwa upaya peningkatan kerja sama bidang keamanan pangan dan energi antara Indonesia dan Sudan penting untuk keberlangsungan hubungan kedua negara.

"Kerja sama di dua hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan keterikatan sekaligus mendorong sektor lain untuk turut berkembang," katanya dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan bahwa saat ini hubungan kerja sama antara Indonesia dan Sudan sedang berada dalam proses untuk berkembang menuju berbagai macam bidang, di antaranya ekonomi, politik dan hubungan antarmanusia.

Terkait hal tersebut, dia mengajak pengusaha dan pihak terkait di Indonesia untuk berinvestasi di Sudan sekaligus menjanjikan insentif dalam berbagai wujud bagi mereka yang tertarik.

Dia mencontohkannya dengan upaya investasi dari perusahaan Salim Group yang sedang menjajaki kerja sama di bidang pertanian berbagai jenis tanaman.

"Total luas tanahnya sekitar satu juta hektar, dan Salim Group sedang dalam tahap mengirim tim teknik mereka untuk meninjau lokasi yang berada di Sudan," ucap Dubes Abd Alrahim.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR-RI Fahri Hamzah memimpin delegasi DPR mengunjungi Sudan untuk mempererat hubungan bilateral kedua lembaga tinggi negara. Lawatan atas undangan parlemen Sudan itu untuk menghadiri pelantikan anggota parlemen 2015-2020 yang baru terpilih dalam pemilu April silam di negara sahabat tersebut.

Fahri mengatakan untuk meningkatkan kerja sama antara parlemen Indonesia dan Sudan, maka perlu dilakukan pelembagaan. Hal itu diperlukan agar tetap terpelihara dalam memori bahwa Indonesia dan Sudan memiliki hubungan khusus.

"Menurut UU MD3, setiap anggota DPR memiliki kewajiban meningkatkan kerja sama antarparlemen, secara khusus memfokuskan peningkatan kerja sama antarparlemen di negara-negara Islam," ujarnya.

Menurut Fahri, dalam hubungan antara Indonesia dan Sudan, terdapat tiga level komunikasi yang perlu dibangun. Pertama, DPR dan Pemerintah Indonesia akan segera mengucapkan selamat atas pelantikan parlemen dan pelantikan presiden Sudan keesokan harinya.

Kedua, peningkatan hubungan "business to business" yang sudah menunjukkan kemajuan. Ketiga, hubungan antarmanusia atau antarrakyat yang merupakan hal yang paling mendasar.

Dubes Abd Alrahim mengatakan pula bahwa dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan setingkat menteri antara Indonesia dan Sudan di Khartoum guna membahas persiapan draf Nota Kesepahaman (MoU) dalam berbagai bidang, seperti perikanan, kesehatan, dan pendidikan.

Pewarta: Roberto C. Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015