Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid, menyatakan tidak perlu ada pergantian menteri terkait kasus keterlambatan penyediaan makanan bagi jemaah haji Indonesia di Arafah, karena dia tidak yakin hal itu terjadi karena kesalahan Menteri Agama, Maftuh Basyuni. "Pada hakikatnya saya tidak yakin kesalahan ada pada Pak Menteri," katanya di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis. Menurut dia, keinginan Menteri Agama untuk melakukan tender dan menghadirkan katering yang lebih murah, juga mengikuti keinginan dari para jemaah dan DPR sendiri. "Tapi bahwa ada masalah di lapangan, nah ini yang harus kita tahu siapa yang bertanggungjawab," ujar dia. Menurut perkiraan dia, memang seharusnya ada petugas lapangan, dalam hal ini Atase Haji, yang memang seharusnya melakukan investigasi harian. Sehingga, dia mengatakan, begitu diketahui ada masalah seperti yang diingatkan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi sebelumnya, bahwa lembaga katering itu tidak memiliki dapur di Mina dan di Arafah, dan juga tidak bisa menghadirkan katering di Arafah, sejak saat itu sudah menjadi masalah. "Mestinya saat itu sudah ada koreksi. Tapi ternyata tidak ada koreksi," katanya. Oleh karena itu, dia mengatakan, biarlah tim investigasi bekerja sehingga dia akan bisa memberikan rekomendasi yang akurat dan bermartabat untuk melakukan perbaikan dan pelayanan haji ke depan. Sementara itu di tempat yang berbeda, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Tjahjo Kumolo menyatakan, kasus katering bagi jemaah haji Indonesia sangat memalukan bangsa di mata internasional dan dalam kaitan ini, sebaiknya Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengganti Menteri Agama sebagai pihak yang paling memiliki otoritas dalam penyelenggaraan ibadah haji. "Menag harus bertanggungjawab, seharusnya mundur dari jabatannya karena sudah mempermalukan bangsa di Tanah Suci. Kasihan masyarakat kita yang melakukan ibadah haji tidak bisa khusyuk menjalankan ibadahnya," kata Tahjo.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007