Dhaka (ANTARA News)- Ribuan kandidat dalam Pemilu Bangladesh mendatang menarik surat-surat pencalonan mereka setelah partai-partai oposisi mengumumkan pemboikotan terhadap pemilu itu, kata para pejabat setempat, Kamis. "Dari 4.146 kandidat, 2.370 orang menarik surat-surat pencalonan mereka," kata pejabat komisi pemilihan S.M Azaduzzaman. Para kandidat itu adalah anggota oposisi utama Liga Awami dan partai-partai oposisi lainnya. Pemimpin Liga Awami Sheikh Hasina Wajed, Rabu mengumumkan pemboikotan pemilu 22 Januari, dengan mengatakan pemilu itu tidak akan jujur. Liga Awami memimpin koalisi 14 partai oposisi. Mereka menuntut dilakukan perobahan yang menurut mereka perlu dlakukan untuk menjamin pemilu itu tidak condong menguntungkan Partai Nasionalis Bangladesh (BJP) yang demisioner. Koalisi menuduh BNP berusaha memperalat pemilu dengan mengangkat para pejabat yang berat sebelah pada jabatan-jabatan penting komisi pemilihan dan pemerintah sementara yang menyelengarakan pemungutan suara akhir Januari. Perobahan yang dituntut itu termasuk revisi daftar pemilih, perobahan kepala badan-badan pengadilan dan intelijen, dan penggantian dua komisaris pemilihan. Liga Awami dan sekutunya berulangkali membawa negara itu pada satu kemacetan dalam tahun belakangan ini dengan lusinan protes, pemogokan dan blokade yang meningkat sejak pemerintah BNP mundur akhir Oktober untuk membuka jalan bagi pemerintah sementara dan pemilu. Sementara itu para pejabat Bangladesh, Kamis mengatakan pemilu akan tetap dilaksanakan sesuai rencana akhir bulan ini kendatipun ada keputusn kelompok oposisi untuk memboikotnya, kata kantor berita Reuters. Paling tidak 35 orang tewas dalam aksi kekerasan pra pemilu, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007