Harus dicatat bahwa impor dan ekspor energi berdampak pada emisi CO2 di negara tempat bahan bakar fosil dibakar
Jakarta (ANTARA News) - Emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil di Uni Eropa pada 2014 turun lima persen dibandingkan tahun sebelumnya menurut estimasi kantor statistik Uni Eropa, Eurostat.
Data yang dipublikasikan Eurostat pada Senin (15/6) menunjukkan bahwa sepanjang 2014 emisi karbon dioksida dari penggunaan energi menurun di sebagian besar negara anggota Uni Eropa kecuali Bulgaria, Siprus, Malta, Lithuania, Finlandia dan Swedia.
Menurut perkiraan yang dibuat berdasarkan statistik bulanan Uni Eropa, penurunan emisi karbon dioksida (CO2) terbesar terjadi di Slovakia dan Denmark, diikuti oleh Slovenia, Inggris dan Prancis.
Emisi karbon dioksida di Slovakia tercatat turun 14,1 persen, Denmark turun 10,7 persen, Slovenia turun 9,1 persen, Inggris turun 8,7 persen dan Prancis turun 8,2 persen.
Emisi karbon dioksida merupakan kontributor terbesar pemanasan global dan meliputi sekitar 80 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca Uni Eropa.
Beragam inisiatif efisiensi Uni Eropa ditujukan untuk mengurangi emisi CO2 dan gas rumah kaca yang lain.
"Harus dicatat bahwa impor dan ekspor energi berdampak pada emisi CO2 di negara tempat bahan bakar fosil dibakar," kata Eurostat.
Kantor statistik itu mencontohkan, impor batu bara akan menyebabkan peningkatan emisi di negara pengimpor sementara impor listrik tidak akan berdampak langsung terhadap emisi di negara pengimpor tapi dilaporkan sebagai penyebab emisi di negara tempat dia diproduksi.
Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015