"Saat ini TKDN pabrik ini masih 20 persen. Kami harap bisa terus meningkat hingga 30 persen dua tahun mendatang secara bertahap," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Bekasi, Selasa.
Menperin berharap, dalam meningkatkan TKDN tersebut, Samsung dapat melibatkan lebih banyak industri dalam negeri untuk memproduksi telepon seluler kenamaannya.
Menurutnya, pembangunan pabrik tersebut sejalan dengan program utama Kemenperin, khususnya pada desain ulang peta jalan industrialisasi.
Industri elektronika yang termasuk di dalamnya adalah telepon seluler, masuk ke dalam salah satu industri prioritas yaitu kelompok industri dengan pertumbuhan tinggi.
Oleh karena itu industri telepon seluler termasuk industri yang terus didorong perkembangannya dengan memberikan berbagai kemudahan dan insentif yang berupa pengurangan pajak maupun bea masuk yang ditanggung pemerintah. Diketahui, berinvestasi sebesar 23 juta dollar AS, Samsung telah meresmikan pabrik telepon selulernya hari ini, yang berdiri di atas lahan seluas 6.000 m2 di Kawasaan Industri EJIP Cikarang-Bekasi, Jawa Barat, dan menyerap 927 orang tenaga kerja.
Adapun kapasitas produksi dari pabrik perakitan telepon seluler Samsung tersebut mencapau 1–1,5 juta unit per bulan dengan 14 line produksi yang memproduksi smartphone, feature phone dan komputer tablet.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015