Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi langkah taktis pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam mengendalikan harga bahan kebutuhan masyarakat agar situasi tetap terkendali.
"Dalam sidak ini di Pasar Induk Kramat Djati, saya puas setelah mendapatkan informasi langsung di lapangan bahwa pemerintah sudah berkoordinasi sehingga harga kebutuhan masyarakat terkontrol," kata Setya di Pasar Induk Kramat Djati, Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakan Setya dalam kunjungannya di Pasar Induk Kramat Djati, Jakarta Timur. Setya didampingi Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa, dan anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo dan Robert Joppy Kardinal.
Setya Novanto mengatakan selama ini masyarakat dibuat resah dengan isu kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun menurut Setya setelah dirinya melakukan kunjungan, harga kebutuhan pokok terkendali.
"Namun saya tetap meminta kepada pemerintah agar tetap mengendalikan dan mengontrol harga agar tengkulak tidak bermain," ujarnya.
Dia meminta masyarakat tidak khawatir dalam menghadapi bulan Ramadhan dan menjelang lebaran karena pemerintah pasti melakukan kontrol harga.
Politisi Golkar itu meyakin bahwa pemerintah pasti melakukan tindakan untuk mengontrol stok barang, mulai dari distribusi hingga pemasaran agar berjalan baik.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar jangan sampai stok menipis. Hal itu jangan hanya sampai puasa dan lebaran namun hingga tiga bulan kedepan," katanya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terus menggunakan produk lokal karena selain aman, juga untuk memberdayakan petani dalam negeri.
Setya mencontohkan produk kentang yang ada di Pasar Induk Kramat Djati, harganya sangat murah sehingga bisa merugikan petani.
"Supermarket juga harus membeli produk petani lokal lalu agar perputaran uangnya bagus maka harus dibayar tepat waktu," katanya.
Dalam kesempatan itu Setya mengunjungi penjual bawang merah, cabai, kentang, kol, buah melon, dan belewah.
Pewarta: Azis Kumala
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015