Alasannya, berbelanja yang efektif adalah berdasarkan timing atau waktu kebutuhan, bukan berdasarkan adanya diskon yang diberikan mal atau pusat belanja.
"Perlu diingat, mal tidak hanya memberikan diskon dengan memanfaatkan saat Ramadhan atau Lebaran. Semua momen bisa dimanfaatkan sehingga kita harus bijak. Kalau kita khawatir waktu diskon akan habis, kita harus mundur lagi, tanya pada diri sendiri, kita perlu enggak sih beli barang ini?," kata Febiola di Jakarta, Selasa.
Febiola menambahkan, mal dan pusat perbelanjaan memberikan diskon pasti tiga kali dalam setahun, sehingga masyarakat tak perlu khawatir akan tertinggal momen diskon.
"Setiap tahun diskon itu pasti tiga kali kok. Belanja yang bijak adalah masalah timing, bukan ikut-ikutan. Tapi manfaatkan diskon untuk membeli barang yang memang diperlukan," katanya.
Apalagi, tahun ini adalah tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami perlambatan.
"Apalagi tahun ini ada tiga event besar yang waktunya berdekatan yakni puasa, tahun ajaran baru dan Lebaran, masyarakat harus bijak mengelola keuangan jangan sampai pascalebaran malah keuangannya porak poranda. Terapkan skala prioritas, utamakan memenuhi kebutuhan yang lebih penting.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
