Berdasarkan penelitian di pemerintahan kami, masa depan perekonomian dunia akan didominasi oleh negara dengan populasi terbanyak yang didukung oleh potensi pertumbuhan ekonomi, seperti Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - Inggris meyakini Indonesia mampu mendominasi perekonomian dunia pada abad ke-21 bersama dengan Tiongkok dan India karena besarnya jumlah penduduk di ketiga negara ini.
"Berdasarkan penelitian di pemerintahan kami, masa depan perekonomian dunia akan didominasi oleh negara dengan populasi terbanyak yang didukung oleh potensi pertumbuhan ekonomi, seperti Indonesia," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik pada perayaan hari ulang tahun Ratu Inggris di Jakarta, Senin malam.
Malik mengatakan posisi Inggris sebagai negara dengan populasi menengah bergantung pada kemitraan atau kerja sama yang kuat dengan negara seperti Indonesia.
Bagi Inggris, Indonesia adalah salah satu negara unik dengan banyak keragaman, demokratis, toleran, memiliki penduduk mayoritas Islam, dan berpotensi mendominasi perekonomian dunia.
Oleh karena itu, pemerintah Inggris senantiasa mempererat kerja sama dengan Indonesia pada berbagai bidang, dari investasi, kesehatan, pendidikan, manajemen, sampai pemecahan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi dunia.
Acara ini dihadiri pula Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, yang ingin menunjukkan eratnya hubungan bilateral Indonesia-Inggris.
"Perayaan Hari Ratu ini tidak hanya untuk merayakan kelahiran Ratu Inggris, tetapi juga hubungan kedua negara. Setiap tahun jumlah investasi Inggris di Indonesia meningkat," kata Sofyan Djalil.
Sofyan mengungkapkan, nilai investasi Inggris di Indonesia pada 2013 sekitar 3 miliar dolar AS dan meningkat pada 2014 sebesar 5,1 miliar dolar AS.
Beberapa pekerja seni juga turut menghadiri perayaan ultah Ratu Inggris ini, seperti perancang busana muslim Indonesia Dian Pelangi, aktor Dude Harlino dan Tantowi Yahya dari Komisi I DPR RI.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015