Makassar (ANTARA News) - Puluhan orang memadati sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk melakukan ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadhan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Peziarah kubur silih berganti datang dan mereka beberapa diantaranya membawa bunga dan air ke tempat tersebut untuk mendoakan mendiang keluarga dan kerabatnya serta untuk melihat makam.

"Sudah menjadi tradisi keluarga kami melakukan ziarah kubur ke pemakaman ini, selain mendoakan mendiang almarhum orang tua juga mengingat jasa-jasa mereka selama hidup," kata Syamsuddin warga Perumnas itu di TPU Panaikang.

Berdasarkan pantauan di TPU yang terletak di jalan perintis kemerdekaan kilometer 15 Makassar berdampingan dengan Taman Makam Pahlawan itu terlihat pula puluhan penjual bunga tabur menawarkan kepada para peziarah.

Tidak hanya itu, pembaca doa juga menawarkan jasanya kepada peziarah, bahkan anak-anak sekitar TPU tersebut menjadikan momen ini untuk meminta sedekah.

"Biasanya kalau hari minggu akhir sebelum Ramadhan seperti ini banyak sekali orang datang ke sini, kami pasti tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjual air dan bunga tabur untuk mendapat rezeki dari peziarah," kata Irmawati (30).

Selain itu, beberapa petugas pemakaman serta pembersih kubur terlihat bersiap-siap menunggu peziarah untuk merapikan dan membersihkan rumput di makam tersebut.

"Kalau lagi ramai peziarah bisa dapat Rp150 ribu sampai Rp200 ribu per hari, mudah mudahan hari ini bisa dapar rezeki lebih," ujar Daeng Baso pembesih kubur.

Sementara di pekuburan lainnya di TPU Sudiang Daya, penjaga makan Daeng Ali mengatakan peziarah H-4 Ramadhan mulai padat dan kemungkinan akan bertambah jelang H-1 bulan puasa.

Sementara seorang peziarah Arifin di tempat itu menuturkan sengaja datang mengunjungi makam untuk mendokan arwah mendiang istrinya yang meninggal dua tahun lalu.

"Menjelang bulan Ramadhan saya mendoakan almarhumah. Maka dengan mengirimkan doa, saya berharap dia terhindar dari siksa kubur, Insya Allah diijabah," tuturnya.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015