Singapura (ANTARA News) - Para pemain Timnas Indonesia U-23 bingung setelah pulang dari ajang SEA Games 2015 menyusul pemberlakuan sanksi FIFA yang melumpuhkan kompetisi, kata Pelatih Timnas 2015 Aji Santoso di Singapura, Senin.

"Mereka bingung mau apa setelah SEA Games, tidak hanya pemain tapi juga pelatih dan orang yang selama ini berkecipung di sepak bola nasional pasti dalam kebingungan," kata Aji Santoso.

Ia menyebutkan, dampaknya terasa juga di kalangan pemain yang kerap berdiskusi dan mempertanyakan nasib mereka ke depan Aji mengaku tidak tahu nasib Timnas U-23 ini.

Namun ia mengaku kontraknya sendiri dengan Timnas PSSI sudah berakhir pascaSEA Games 2015. Dan ia mengaku akan pulang ke kampungnya di Malang untuk mengurusi akademi sepak bola miliknya.

"Saya juga bingung mau apa ke depan, namun sambil menunggu perkembangan saya akan fokus urus akademi sepak bola saya, untuk mencetap pemain muda yang tangguh dan berkarakter," kata Aji.

Ketika ditanyakan bila kemudian Timnas PSSI dibentuk lagi pascasanksi FIFA berakhir, menurut dia belum bisa memastikan, namun ia mengisyaratkan untuk tidak menerima jabatan itu lagi.

"Bila nanti timnas dibentuk lagi, lebih baik orang lain yang menanganinya," kata Aji.

Ia menyebutkan pada Timnas U-23 banyak potensi yang masih bisa berkembang dan dikembangkan. Ia berharap suspen FIFA bisa segera berakhir sehingga para pemain bisa kembali berkiprah pada kompetisi.

"Untuk membangun kompetisi seperti musim lalu itu butuh waktu panjang, suspend ini akan berpengaruh pada kualitas kompetisi, tidak akan langsung sebaik beberapa musim terakhir," katanya.

Mejawab pertayaan seorang wartawan asing, yang menanyakan bagaimana peluang Indonesia untuk tampil pada SEA Games 2017, Aji menjawabnya tergantung lama sanksi FIFA.

"Bila suspend FIFA tidak berakhir dalam satu dua tahun ke depan, Indonesia dipastikan tidak tampil di SEA Games 2017. Oleh karena itu kami berharap semuanya segera berakhir," kata Aji Santoso menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015