Bapak Presiden (Joko Widodo) sangat komitmen membangun wilayah perbatasan sebagai bagian dari program nawacita yakni membangun Indonesia dari pinggir dan beranda NKRI."

Nunukan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo sangat berkomitmen membangun wilayah perbatasan antar negara yang dikenal sebagai beranda negara kesatuan RI (NKRI), ungkap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno di Nunukan, Minggu.

Sejumlah sarana prasarana yang akan dibangun di wilayah perbatasan RI dengan Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara khususnya di Pulau Sebatik yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2015.

Sebelum anggaran tersebut dikucurkan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada kabinetnya yang berkaitan dengan perbatasan untuk melakukan peninjauan dalam rangka melihat langsung dan menyerap aspirasi dari masyarakat di wilayah perbatasan.

"Bapak Presiden (Joko Widodo) sangat komitmen membangun wilayah perbatasan sebagai bagian dari program nawacita yakni membangun Indonesia dari pinggir dan beranda NKRI," beber Tedjo Edhy Purdijatno.

Untuk mewujudkan program pembangunan wilayah perbatasan, pemerintah telah menganggarkan melalui APBN 2015 yang segera direalisasikan untuk membangun sejumlah fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah perbatasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

Mengenai pembangunan seluruh wilayah perbatasan antar negara di Indonesia, Menteri Polhukam menyatakan, akan direalisasikan selama lima tahun pemerintahan sekarang termasuk sejumlah titik di Kabupaten Nunukan yang hamir seluruh wilayahnya berbatasan dengan Malaysia.

Sarana prasarana yang akan dibangun di Pulau Sebatik adalah pasar, sekolah, asrama, jalan lingkar, pengadaan kapal penyeberangan ke Tawau (Malaysia), dermaga dan pos penjagaan TNI.

Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015