Solo (ANTARA Neww) - Persis Solo tidak mampu memenuhi ambisinya meraih tiga poin penuh setelah ditahan imbang PSIS Semarang skor 1-1 dalam pertandingan Turnamen Piala Polda Jawa Tengah di Stadion Manahan Solo, Minggu.
Persis yang menjamu tamunya PSIS Semarang dengan disaksikan sekitar 10 ribu penonton pendukung kedua kesebelasan berjalan seru dan keduanya saling menyerang ke pertahanan lawan.
Tim tuan rumah yang bermain penuh semangat pada babak pertama dengan tekanan ketat terhadap pemain PSIS. Namun, Andrid Wibowo dan kawan kawan belum mampu menembus pertahan PSIS yang dikoordinir oleh kapten tim PSIS, Fauzan Fairi.
Persis mendapat peluang menit ke tujuh melalui tendangan keras kaki, Andrid Wibowo, tetapi bolanya mampu diblok kiper PSIS, Ega yang bermain cekatan, sehingga tidak mengubah kedudukan tetap 0-0.
Bahkan, pemain sayap Persis Dedy Cahyono yang ebrhasil lolos sendirian dan tinggal berhadapan dengan kiper PSIS. Namun, pemain nomor punggung 18 itu, terjatuhkan oleh kiper dan wasit tidak menganggap itu pelanggaran.
Jatuhnya Dedy tersebut sempat diprotes para pemain Persis, dan akhirnya bertandingan dilanjutkan.
Persis mempunyai peluang ketiga menit 26 melalui tendanagn keras kaki kiri Andrid Wibowo dari sayap kiri, tetapi bola berhasil ditangkap kiper Ega, selamatlah gawang PSIS. Kedudukan 0-0 ini, bertahan hingga babak pertama usai.
Persis memasuki babak kedua terus penuh semangat untuk bisa mengalahkan PSIS di kandang sendiri. Peluang Persis menit 47 melalui tendangan Anggo Julian lagi-lagi bola tipis kesamping kiri gawang PSIS.
Gelandang Persis Abdi Gusti pada menit 58 sempat melakukan tendangan keras, tetapi bola membentur mistar gawang PSIS, sehingga tidak mengubah kedudukan tetap imbang 0-0.
Wasit Dwi Purba asal Kudus sempat menghentikan pertandingan Persis melawan PSIS karena terjadi keributan antara pemain tuan rumah dan tim tamu. Bahkan, wasit akhirnya mengusir kapten PSIS, Fauzan Fairi dari lapangan menit 65 karena melakukan pelanggaran.
Persis yang melakukan serangan yang bertubi-tubi ke pertahanan PSIS justru kebobolan terlebih dahulu di menit 86 melalui tendangan bola mati sekitar satu meter dari luar kotak pinalti yang dilakukan oleh Taufik Hidayat, sehingga kedudukan menjadi 0-1.
Persis yang ketinggal satu gol, kemudian memasukan dua pemain depan, Ainudin dan Kitto Candra, untuk mempertajam serangan ke gawnag lawan. Persis sempat mengepung pertahanan PSIS dan masih gagal menyamakan kedudukan.
Akhirnya, Persis mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1, setelah mendapatkan hadiah tendangan penalti pada injury time yang dilakukan Anggo Julian. Tendangan penalti untuk Persis itu terjadi karena striker Saddam Husein dijatuhkan tiga orang pemain belakang PSIS di dalam kotak putih.
Sebaliknya, PSIS sebenarnya mendapat peluang emas untuk menambah gol di menit 50 melalui tendangan kaki Bakhori Andreas. Namun, striker PSIS itu tendangannya membentur gawang Persis yang dijaga Ghony, dan kedudukan imbang ini, bertahan hingga babak kedua usai.
Wasit Dwi Purba dalam pertandingan tersbeut mengeluarkan emp[at kartu kuning, Vidi Hasiholan, M Yunus (PSIS), Anggo Julian, Susanto (Persis), sedangkan kartu merah untuk Fauzan Kairi (PSIS).
Pelatih PSIS Semarang M. Dofir, mengatakan kedua tim bermain bagus, tetapi pemainnya masih kurang bisa mengendalikan emosinya.
Pelatih Persis Solo Aris Budi Sulistyo mengatakan timnya pada babak pertama terbebani harus bisa memenangkan pertandingan sehingga sering mereka salah umpan dan kurang akuratnya umpan ke depan.
"Kami banyak peluang tidak tidak bis amenjadi gol, karena anak-anak terlalu tergesa-gesa dan punyai beban mental untuk mengalahkan lawan," kata Aris Budi.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015