Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan, yang konsisten dengan prinsip-prinsip masyarakat santun dan manusiawi, untuk tetap menghentikan kapal-kapal itu
Sydney (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menganggap sepi tudingan Indonesia dengan menyangkal tuduhan bahwa pejabatnya memberikan ribuan dolar AS kepada manusia perahu pencari suaka untuk kembali ke kapalnya, padahal Indonesia menuntut pemerintah Australia menjelaskan perkara itu.
Petugas Indonesia mengklaim seorang kapten kapal dan lima awaknya masing-masing telah dibayar 5.000 dolar AS (Rp66,5 juta) oleh seorang petugas imigrasi Australia agar kembali berlayar ke Indonesia.
Abbott mengatakan pesan utama kepada Indonesia, dan juga kepada para pemilih Australia, adalah bahwa pemerintahnya telah bersiap melakukan apa pun yang diperlukan guna menghentikan para penyelundup manusia menyalurkan para pencari suaka dengan kapal ke Australia.
"Saya kira yang terpenting adalah bahwa masyarakat Australia mendapat jaminan bahwa ada pemerintahan yang berwenang yang tidak ragu sedikit pun dalam tekadnya memastikan kapal-kapal itu dihentikan," kata dia kepada wartawan.
"Dan sangat penting bahwa Indonesia tahu bahwa pemerintah Australia mutlak tegas dalam tekadnya untuk tidak pernah menyaksikan penjahat dagang (penyelundup manusia) ini memulai lagi."
Abbott berkilah bahwa dengan terus menghentikan kapal, maka itu baik untuk kedua negara dan membantu mencegah pencari suaka mempertaruhkan hidupnya dalam petualangan berbahaya di lautan.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan, yang konsisten dengan prinsip-prinsip masyarakat santun dan manusiawi, untuk tetap menghentikan kapal-kapal itu," sambung dia.
Namun senator dari Partai Hijau Larissa Waters berjanji memasalahkan soal ini ke Senat demi memastikan apakah memang ada potensi pelanggaran hukum seperti dituduhkan Indonesia itu, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015