Jakarta (ANTARA News) - Pesawat intai maritim Singapura jenis Fokker 50 akan memulai pencairan pesawat AdamAir pada Kamis (4/1) pagi bersama tim SAR Nasional dengan fokus pencarian di perairan Majene dan Kabupaten Polwali Mandar, Sulawesi Barat.
"Pesawat akan mencari secara visual titik koordinat yang diduga sebagai lokasi jatuhnya pesawat sesuai sinyal `Elba` yang diterima satelit Singapura," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Herman Prayitno usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Rabu malam.
Ia menambahkan, pesawat intai maritim Singapura itu akan menyisir bersama Tim SAR Nasional dalam radius 75 hingga 100 kilometer dari titik koordinat tempat jatuhnya pesawat.
Tentang adanya dua sinyal Elba yang ditangkap radar Bandara Internasional Changi, Herman mengatakan, tim masih menyelidiki hal itu.
Kasau mengatakan, kemungkinan saat pesawat mengalami kecelakaan, "Elba" (Emergency Locator Beacon) dari pesawat Boeing 737-400 Adam Air telah menyala dan ditangkap oleh radar Singapura.
Namun, karena pesawat belum "berhenti" atau jatuh maka "Elba" juga masih menyala hingga pesawat jatuh di tempat lain. "Sehingga Elba yang telah menyala pada saat pesawat mengalami kecelakaan masih menyala dan telah ditangkap radar di suatu tempat dan terus menyala hingga pesawat jatuh di tempat lain," tuturnya.
Seperti diberitakan, saat AdamAir jurusan Jakarta-Surabaya-Manado dikabarkan hilang kontak pada Senin (1/1) sore, radar Changi Singapura menangkap dua sinyal masing-masing di koordinat selatan 03.135.257 dan timur 119.917 di ketinggian 6.286 meter, padahal dalam sebuah pesawat atau penerbangan hanya ada satu Elba.
"Tetapi ini akan kita selidiki terus, hingga memudahkan pencarian bangkai pesawat dan para korban," kata Herman.
Hingga Rabu (3/1) tim SAR belum menemukan pesawat AdamAir yang mengangkut 102 penumpang tersebut termasuk awak pesawat. Cuaca buruk dan keterbatasan teknologi menjadi hambatan utama pencarian pesawat nahas tersebut.
Pencarian akan dilanjutkan Kamis (4/1) pagi bersama tim SAR dari Angkatan Udara Singapura.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007