"Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur tol laut karena konektivitas antarpulau penting, 2/3 wilayah kita adalah air, keliru kalau bertumpu pada darat, darat dan udara adalah pendukung bagi perhubungan laut," kata Presiden saat peresmian di Dermaga VI Pelabuhan Bakauheni Lampung, Sabtu.
Menurut dia, laut tidak pernah ditengok sehingga semua pihak harus sadar bahwa laut adalah masa depan Indonesia.
"Sebagai bentuk konektivitas laut, kita tambah tiga kapal penyeberangan dan pengoperasioan Dermaga VI yang akan disambung ke tol Bakauheni-Palembang," katanya.
Pembangunan penyeberangan dilakukan dengan menyediakan kapal-kapal yang diperbesar agar memuat lebih banyak, sementara yang kecil digeser ke timur.
Sementara itu tiga kapal penyeberangan yang dioperasikan adalah KMP Sebuku, KMP Batu Mandi dan KMP Legundi.
Sementara itu Menhub Ignasius Jonan mengatakan biaya pengadaan kapal dan pembangunan dermaga berasal dari APBN tahun jama sejak 2012.
"Biaya pengadaan tiga kapal sebesar Rp161 miliar, biaya pembangunan dermaga VI Rp120 miliar," katanya.
Ia menyebutkan tiga kapal itu akan diserahkan kepada PT ASDP Indonesia Ferry dan akan di-PMN-kan untuk jadi milik BUMN itu.
"Ke depan diharapkan ASDP bisa mengadakan sendiri kapal yang dibutuhkan," katanya.
Tiga kapal itu masing-masing berkapasitas 812 orang penumpang dan 142 unit kendaraan yang diharapkan dapat melayani penyeberangan Merak-Bakauheni.
"Kami harapkan ke depan dioperasikan kapal berkapasitas di atas 5.000 GT sehingga tigak perlu buat dermaga 10. Yang kecil digeser ke dermaga kecil. Dengan ini layanan Idul Fitri dapat lebih baik," katanya.
Menhub menyebutkan kapal tersebut merupakan karya anak bangsa.
"Kami dorong galangan kapal nasional bisa bangun lebih banyak kapal 5.000 GT," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015