"Kami sudah antisipasi dan rencanakan skenario evakuasi terhadap siaga virus MERS," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Jefri Sitorus di Bandara Kualanamu, Medan, Sabtu pagi.
Ketika ditemui langsung, ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada wisatawan yang terindikasi virus MERS.
"Memang saat ini belum ada yang sudah teridentifikasi, namun siaga penuh tetap kami laksanakan," katanya.
Alat pendeteksi panas tubuh sudah disiagakan di beberapa titik pengawasan penurunan penumpang.
Selain itu, banyak ditayangkan cara-cara pencegahan mers, gejala mers dan bahaya MERS melalui pesan audio-visual di layar iklan utama bandara.
Hal yang dikhawatirkan adalah serangan virus MERS yang berasal dari Timur Tengah, karena bandara tersebut memiliki agenda penerbangan langsung dari Timur Tengah.
"Wisatawan dari Timur Tengah selalu kami waspadai, walaupun isu terakhir mers banyak menyerang di Korea Selatan, karena kami tidak ada jadwal penerbangan langsung ke negara Korea," katanya.
Skenario pertama ketika terindikasi di dalam pesawat adalah menurunkan semua penumpang dengan tenang melalui pintu depan dan belakang.
Tiga baris terdekat diutamakan diturunkan terlebih dulu, agar petugas mempunyai ruang yang cukup untuk bertindak.
Tidak lupa baju pengaman selalu dikenakan petugas, kemudian pasien dibawa menuju unit penanganan dan karantina melalui lajur khusus bandara.
Setelah itu, bila memungkinkan langsung dirujuk menuju rumah sakit terdekat untuk diambil tindakan lebih lanjut.
Penumpang yang lain tetap akan diberi sterilisasi guna menghindari penularan secara langsung.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015