Makassar (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut mengerahkan sebuah kapal yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi situasi di bawah air/laut (turu ranjau) untuk membantu pencarian pesawat Boeing 737-400 milik maskapai penerbangan Adam Air yang hilang di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat sejak Senin (1/1).
"Kapal itu sudah berangkat dari pangkalanya di Ambon dan bila cuaca dan kondisi ombak memungkinkan, besok sore (Kamis, 4/1) diharapkan sudah tiba di perairan Sulsel dan Sulbar untuk memulai pencarian," kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar, Laksamana Pertama Gatot Sudijanto kepada ANTARA News di Makassar, Rabu malam.
Menurut dia, sejak Rabu siang, KRI Aceh yang diberangkatkan dari Balikpapan telah tiba di perairan sekitar Majene dan Mamuju, Sulbar dan memulai pencarian dengan dibantu sebuah pesawat Nomad yang datang dari Koarmatin Surabaya.
Selain itu, TNI AL juga telah memberangkatkan KRI Fatahilah dari Surabaya menuju perairan Selat Makassar di sekitar Sulsel dan Sulbar untuk memperkuat upaya pencarian di perairan itu.
Namun, katanya, kehadiran dua KRI dan pesawat Nomad tersebut masih akan dilengkapi lagi dengan pesawat "turu ranjau" agar upaya pendeteksian keberadaan pesawat tersebut bisa dilakukan baik di permukaan maupun di bawah permukaan laut.
"Pokoknya, TNI AL akan mengerahkan kemampuan secara maksimal untuk membantu pencarian pesawat dan para penumpangnya tersebut," ujarnya.
Dari 102 penumpang dan enam orang awak pesawat nahas yang hilang saat dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado itu, terdapat sejumlah anggota TNI AL, di antaranya Wakil Komandan Lantamal VIII Manado, Kol. Bambang Suprianto.
Saat ini, kata Gatot, sedikitnya 50 orang anggota Marinir dari Lantamal VI masih terus melakukan pencarian di pegunungan berhutan lebat di daerah Polewali Mamasa yang sebelumnya dilaporkan sebagai tempat ditemukannya bangkai pesawat tersebut.
"Kita masih mencoba melakukan pencarian di sana karena ada warga setempat yang mengatakan bahwa mereka benar-benar mendengar ada bunyi ledakan keras pada tanggal 1 Januari 2007 itu," ujarnya.
Personil TNI AL yang terlibat dalam upaya pencarian tersebut masih akan terus ditambah guna memperkuat personil dari TNI AD, TNI AU, kepolisian dan SAR dengan harapan keberadaan pesawat itu segera dapat ditemukan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007