Jakarta (ANTARA News) - Kawasan kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur, mulai Rabu, memiliki askes internet nirkabel (Hotspot) menyusul peresmian Hotspot itu oleh Rektor UNJ Dr Beddjo Sujanto, MPd. Peresmian Hotspot itu ditandai peningkatan kapasitas pita lebar (bandwith) milik UNJ dari 2 MB (Mega Byte) menjadi 6 MB per detik untuk akses internet dengan bekerjasama PT Telkom. Manfaat adanya Hotspot UNJ yang merupakan layanan nirkabel memungkinkan setiap sivitas akademika UNJ untuk mengakses internet dengan lebih cepat dan mudah, kapan saja dan dimana saja, baik menggunakan notebook, PDA, Communicator maupun PC biasa. Rektor berharap, seluruh mahasiswa, dosen dan karyawan UNJ dapat segera memanfaatkan layanan internet nirkabel untuk kegiatan akademik, seperti perkuliahan, ujian, pembuatan skripsi dan tesis, mencari acuan di perpustakaan serta pendaftaran ulang mahasiswa. Melalui hotspot akan terwujud peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan di lingkungan UNJ, serta memberikan kemudahan dan kecepatan dalam sistem pembelajaran serta dapat menghemat kebutuhan kertas untuk tugas tesis, skripsi dan penyimpanan dokumen atau penyimpanan buku-buku di perpustakaan. Rektor minta sikap kejujuran di kalangan sivitas akdemika tetap harus dijunjung tinggi dalam menggunakan teknologi informasi intertnet untuk sistem pendidikan dan perpustakaan, sehingga dapat dicegah penyalahgunaan dan pemalsuan hasil karya orang lain. Kendati demikian, mereka yang bisa mengkases hotspot di UNJ hanya para sivitas akademika, seperti dosen, mahasiswa dan karyawan yang diberikan user login dan password. "Petugas UNJ akan memvalidasi data yang diserahkan pengguna seperti dosen, karyawan dan mahasiswa untuk mendapatkan user login dan password dengan alokasi bandwith yang tetap agar kecepatan akses ke internet cepat dan stabil," katanya. Bedjo menambahkan, sebagian besar gedung perkantoran di Jakarta dan universitas ternama saat ini telah memiliki hotspot di kawasannya, seperti UI di Depok, Universitas Binus, Gunadharma Jakarta dan UGM Yogyakarta.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007