Tadi pagi saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian PU dan juga Kementerian BUMN, mereka sanggup kalau Tol Jawa tersebut akan tersambung pada tahun 2018 mendatang,"
Pasuruan (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia optimistis jalan bebas hambatan atau tol yang ada di Pulau Jawa tersambung pada tahun 2018, menyusul sebagian jalan tol sudah dibangun tahun 2015.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian BUMN terkait dengan realisasi tersambungnya Tol Jawa tersebut.
"Tadi pagi saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian PU dan juga Kementerian BUMN, mereka sanggup kalau Tol Jawa tersebut akan tersambung pada tahun 2018 mendatang," katanya, saat peresmian Tol Gempol-Pandaan di Pasuruan, Jawa Timur.
Presiden menuturkan, pihaknya sangat senang terkait dengan pembangunan jalan tersebut karena pemegang sahamnya terdiri dari beberapa perusahaan ada yang swasta, BUMN, dan juga dari daerah setempat.
"Dengan adanya peresmian jalan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas rakyat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Kepala Negara mengemukakan, pertumbuhan ekonomi di dunia ini ditopang oleh dua hal stabilitas, masing-masing stabilitas politik dan keamanan serta juga inftastruktur.
"Ini merupakan hal yang fundamental dan diharapkan bisa cepat dilakukan supaya pergerakan masyarakat dan juga barang bisa lebih cepat," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengumumkan kalau pemerintah membebaskan biaya masuk tol Jembatan Surabaya-Madura atau Suramadu, khusus untuk kendaraan roda dua (tarif Rp3.000/sepeda motor).
"Pembebasan biaya tersebut mulai berlaku sejak tanggal 13 Juni jam 00.00 WIB," tambahnya.
Pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan ini dioperatori oleh PT Jasamarga Pandaan, dan berhak atas konsesi selama 37 tahun terhitung sejak tanggal penerbitan surat perintah mulai kerja (SPMK) yaitu tanggal 3 Oktober 2012 dengan tarif awal tahun 2015 untuk golongan I sebesar Rp818 setiap kilometernya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015