Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2015 akan di bawah empat persen terhadap produk domestik bruto atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kuartal II ini estimasi kami defisit transaksi berjalan lebih baik dari pada kuartal II tahun lalu. Saya gak begitu ingat angkanya nanti saya salah sebut angka. Tapi, kalau di bawah empat persen iya. Di bawah 3,5 persen, rasanya mungkin," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat.
Pada triwulan I-2014, defisit transaksi berjalan cukup tinggi yakni mencapai 9,1 miliar dolar AS atau 4,27 persen terhadap PDB.
Menurut Mirza, membaiknya defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2015 bila dibandingkan di kuartal II 2014 disebabkan impor yang menurun atau lebih rendah.
"Memang impornya menurun lebih dalam. Maksudnya penurunan impor lebih dalam dari proyeksi awal tahun," ujar Mirza.
Sementara itu, pada triwulan I-2015, defisit transaksi berjalan relatif rendah yakni sebesar 3,8 miliar dolar AS atau 1,8 persen terhadap PDB.
Mirza menilai, peningkatan defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2015 disebabkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Memang polanya di kuartal I paling rendah, karena aktivitas ekonomi di kuartal I biasanya masih lemah. Tahun lalu juga begitu. Biasanya kuartal II aktivitas ekonominya lebih tinggi, makanya biasanya defisitnya meningkat dibanding kuartal I," ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, memasuki triwulan III-2015 defisit transaksi berjalan biasanya akan kembali menurun.
"Polanya kan memang begitu, di kuartal III biasanya agak turun dibanding kuartal II dan kuartal IV 2015 juga agak turun," kata Mirza.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015