Harapan kita tinggal di road race
Singapura (ANTARA News) - Tim balap sepeda Indonesia mengincar medali emas dari nomor road race putra setelah gagal menjadi yang terbaik pada nomor criterium SEA Games 2015 di lintasan balap Marina Bay South Singapura, Jumat.
"Harapan kita tinggal di road race. Kami berharap semuanya yang turun bisa memberikan yang terbaik," kata salah satu pebalap andalan Indonesia, Robin Manullang usai menyelesaikan nomor criterium.
Untuk nomor road race, Indonesia memang memiliki pebalap-pebalap yang berpengalaman terutama dalam tour. Misalnya tiga pebalap dari Pegasus Continental Cycling Team (PCT) Robin Manullang, Aiman Cahyadi dan Jamalidin Novardianto.
Selain itu ada pebalap lain yang juga turun pada nomor criterium yaitu Elan Riyadi dan Muhammad Nur Fatoni. Mereka dipastikan akan bahu membahu memberikan yang terbaik bagi kontingen Indonesia.
"Peluang memang ada. Hanya saja di road race tidak ada nomor tim yang dilombakan. Tapi saya dan teman-teman akan tetap berusaha," kata pebalap asal Kalimantan Timur itu.
Begitu juga disampaikan Aiman Cahyadi. Pebalap pada PON 2016 yang akan memperkuat kontingen DKI Jakarta itu akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Ia berharap kejadian pada nomor criterium tidak terjadi lagi.
Aiman pada nomor criterium terbilang sial karena roda sepeda bocor 200 meter menjelang finis. Padahal saat itu Indonesia berpeluang untuk merebut medali. Dengan demikian, Indonesia gagal menyumbangkan medali dari nomor ini.
"Kurang beruntung saja," kata Aiman dengan tertunduk lesu.
Pada nomor ini, pebalap asal Malaysia Mohd Harrif Saleh menjadi yang terbaik dan berhak mendapatkan emas. Untuk perak direbut oleh pebalap asal Vietnam, Le van Duan dan perunggu untuk pebalap tuan rumah, Vincent Chin Yong Ang dengan semuanya membukukan catatan waktu 53 menit 46 detik.
Kontingen balap sepeda Indonesia yang dipimpin oleh Nurhayati ini sudah menyumbang satu emas lewat Robin Manullang dari nomor Individual Time Trial (ITT). Padahal cabang olahraga yang sebelumnya ada polemik pada kepengurusan PB ISSI tidak mendapatkan target tinggi dari Satlak Prima.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015