Manado (ANTARA News) - Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara (Sulut), melakukan langkah antisipasi terhadap hilangnya pesawat Adam Air saat penerbangan dari Surabaya ke Manado. Airport Duty Manager Bandara Sam Ratulangi, Simon Pinaria, kepada wartawan di Manado, Rabu, mengatakan, telah melakukan langkah antisipasi bila terjadi kondisi terburuk terhadap para penumpang pesawat tersebut. Telah menurunkan tim untuk mensurvai dan menyiapkan lokasi "transit" bagi peti jenazah bagi korban meninggal atas musibah pesawat Adam Air itu, sebelum diteruskan kerumah duka, katanya. Ada dua alternatif dapat digunakan dalam menghadapi situasi terburuk tersebut yakni gudang cargo atau salah satu hanggar dari maskapai penerbangan Merpati yang ada di bandara tersebut. Gudang cargo tersebut memiliki beberapa blok yang dapat disatukan bila pada saat-saat tertentu dibutuhkan, begitupula hanggar Merpati memiliki areanya cukup besar, sehingga dapat menampung peti jenazah korban. Sementara, keluarga korban atau masyarakat umum penjemput peti jenasah,oleh pihak bandara disiapkan tenda diluar gudang cargo atau hanggar. Direncanakan akan dibuat pagar pengaman pada pintu masuk cargo tersebut sehingga masyarakat yang akan masuk akan dibatasi, guna pengamanan terhadap bandara itu. Mengenai lokasi parkir tidak ada masalah, sebab tersedia cukup luas dan banyak lokasi alternatif bisa digunakan, guna dijadikan tempat kendaraan keluarga maupun masyarakat luas.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007