"Salurannya ada di bawah jalan tol, dulu tidak. Sekarang jadi tersumbat, airnya susah karena salurannya mulai amblas," tutur salah seorang petani bawang merah Tarmo di Brebes, Jumat.
Pria yang sudah 40 tahun menjadi petani bawang itu menjelaskan, sebelum adanya jalan tol Pejagan, lahan pertanian tersebut sangat mudah memperoleh pasokan air untuk irigasi.
Akan tetapi setelah saluran irigasi diubah melalui bagian bawah jalan tol, lahan pertanian yang terletak tepat di sebelah pintu tol pejagan tersebut menjadi kesulitan pasokan air, tukasnya.
"Kami pakai saluran ini untuk irigasi lahan bawang merah, sampai 70 hektare di sini. Kami mohon ke pemerintah agar segera diperbaiki," tutur Tarmo.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada pihak terkait atau pemerintah daerah yang meninjau masalah tersebut, sehingga terpaksa menggunakan saluran irigasi lain yang jaraknya lebih jauh.
Jika terpaksa, ujarnya, para petani setempat menggunakan pompa untuk menyedot air dari saluran irigasi dan menyalurkannya ke lahan pertanian bawang merah di lokasi tersebut.
Menurut dia hal tersebut kurang efisien dan menambah ongkos produksi komoditas yang menjadi salah satu bahan pangan utama tersebut.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015