New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street berakhir naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah laporan penjualan ritel AS yang kuat menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen Amerika telah meningkat setelah melambat di kuartal pertama.
Dow Jones Industrial Average naik 38,97 poin (0,22 persen) menjadi ditutup pada 18.039,37, lapor AFP.
Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 3,66 poin (0,17 persen) menjadi ditutup pada 2.108,86, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 5,82 poin (0,11 persen) pada 5.082,51.
Penjualan ritel AS untuk Mei naik 1,2 persen, menurut data Departemen Perdagangan, lebih baik dari kenaikan 1,1 persen yang diproyeksikan oleh para analis.
Bill Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates, mengatakan laporan itu sebuah "positif besar."
Beberapa saham ritel maju, termasuk, Macys naik 0,6 persen, Target naik 0,5 persen, Williams-Sonoma naik 0,7 persen dan Gap naik 1,9 persen.
Raksasa hiburan 21st Century Fox turun 0,2 persen di tengah berita bahwa kepala eksekutif Rupert Murdoch berencana untuk mundur dan menyerahkan pekerjaan kepada anaknya James, bersama kakak James, Lachlan, menjadi kepala eksekutif.
Anggota Dow, Nike, naik 0,5 persen setelah mengumumkan kesepakatan delapan tahun menjadi penyedia pakaian eksklusif di lapangan untuk NBA.
Perusahaan bioteknologi Amgen naik 1,6 persen di tengah berita bahwa panel Badan Pengawas Makanan dan Obat mendukung obat anti kolesterolnya, Repatha.
Pengecer pakaian yoga Lululemon Athletica merosot 1,1 persen menyusul laporan sekuritas bahwa pendiri Chip Wilson berencana untuk menjual sahamnya sekitar 14 persen di perusahaan.
Perusahaan minyak Hess naik 4,9 persen karena berita akan menjual 50 persen kepemilikannya di aset-aset "midstream" di daerah serpih Bakken kepada Global Infrastructure Partners, sebuah kelompok investasi.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,38 persen dari 2,49 persen pada Rabu, sementara pada obligasi pemerintah AS 30-tahun turun menjadi 3,10 persen dari 3,21 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015