"Selama puasa pegawai perempuan menggunakan pakaian busana muslimah dan pegawai laki-laki menggunakan pakaian koko. Jadi sebulan penuh kita pegawai muslim tidak menggunakan seragam," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram HL Makmur Said di Mataram, Kamis.
Sekda mengatakan, sementara pegawai non-muslim tetap menggunakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kebijakan tersebut ditetapkan, sebagai salah satu bentuk menghormati umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan sehingga suasana ibadah puasa bisa semakin terasa pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tercipta saling toleransi.
Di samping itu, dengan menggunakan pakaian muslim dapat menambah kekhusyukan umat muslim dalam beribadah. Kebijakan ini sekaligus sebagai wujud dari moto Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya.
"Dengan harapan, semoga dengan menggunakan pakaian muslim mampu meningkatkan kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," kata Sekda.
Menurutnya, selain mengeluarkan kebijakan menggunakan pakaian busana muslim selama puasa, jam kerja pegawai Pemerintah Kota Mataram selama pada hari pertama puasa dan selama puasa dikurangi.
Pada hari pertama puasa, katanya, pegawai di lingkup Pemerintah Kota Mataram masuk mulai pukul 08.00-11.00 Wita. Sementara pada hari Senin-Kamis jam kerja pegawai mulai pukul 08.00-14.00 Wita.
Sedangkan hari Jumat pukul 08.00-11.30 Wita dan hari Sabtu pukul 08.00-12.00 Wita. "Kita hanya mengurangi jam masuk saja yang bisanya pukul 07.00 Wita menjadi 08.00 Wita setiap hari selama puasa," katanya.
Sekda menyebutkan, pengurangan jam kerja itu merupakan tindaklanjut dari edaran dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sehingga tidak ada pergantian jam kerja setelah puasa berakhir.
"Pengurangan jam kerja merupakan kebijakan pemerintah untuk menghormati umat muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan," ujarnya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015